Selain mengetahui tentang kebenaran serta kapan diturunkanya Nabi Isa menjelang hari Kiamat, tentu juga perlu bagi kita untuk mengetahui letak serta apa sebenarnya misi dibalik penurunannya:
Dimanakah Nabi Isa turun?
Disinyalir Nabi Isa akan turun di menara putih yang berada di daerah Damaskus, di Syam (sekarang Suriah). Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Nawas bin Sam’an, Rasulullah bersabda:
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran)[1] seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga.”[2]
Baca Juga; Kronologi dan Motif Nabi Isa Turun di Akhir Zaman
Tentang letak persis menara yang dimaksud, Imam Ibn Katsir berpendapat “Inilah pendapat yang lebih masyhur tentang tempat turunnya Isa, yaitu di menara putih di timur Damaskus. Dan saya telah melihat di sebagian kitab bahwa nabi Isa turun di menara putih sebelah timur Jami’ Damaskus. Mungkin inilah yang lebih kredibel, dan bunyi riwayatnya, “Maka dia turun di atas menara putih yang ada di timur Damaskus.” Dan di Damaskus tidak ada menara yang dikenal dengan menara timur kecuali menara yang berada di timur Jami’ Umawi dan inilah yang lebih cocok dan lebih sesuai karena Isa turun pada saat didirikannya shalat.[3]”
Apa sebenarnya misi Nabi Isa diturunkan?
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ آدَمَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «لَيْسَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ يَعْنِي عِيسَى عليه السلام نَبِيٌّ، وَإِنَّهُ نَازِلٌ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ، رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ، بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ، كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ، فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الْإِسْلَامِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ، وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ، وَيُهْلِكُ اللهُ فِي زَمَانِهِ الْمِلَلَ كُلَّهَا إِلَّا الْإِسْلَامَ، وَيُهْلِكُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ، فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً ثُمَّ يُتَوَفَّى، فَيُصَلِّي عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ.
Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Tidak ada seorang nabi pun di antara aku dan dia, maksudnya nabi Isa ‘alaihis salam, sesungguhnya dia akan turun, dan jika kalian melihatnya, maka kenalilah , dia adalah seorang laki-laki yang berambut putih kemerahan, di antara dua helai rambut, seakan-akan kepalanya meneteskan air meskipun tidak basah, dan dia akan memerangi manusia demi Islam, dan dia akan merobohkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah, dan Allah ﷻ akan menghancurkan semua agama pada masanya kecuali Islam, dan dia akan membunuh Dajjal, dan dia akan tinggal di bumi selama empat puluh tahun, dan kemudian dia akan mati, dan orang-orang Muslim akan menshalatinya.”[4]
Melihat dari hadis di atas, dapat kita lihat bahwa misi diturunkannya Nabi Isa ke bumi menjelang hari Kiamat meliputi 5 perkara, yakni membunuh Dajjal, merobohkan salib, membasmi babi, menghancurkan agama selain Islam, dan menghapus jizyah. Tentang maksud dari menghapus jizyah
Baca Juga; Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat
Imam An-Nawawi rahimahullah dalam Syarah an-Nawawi mengatakan, “Makna yang benar adalah bahwa beliau (Nabi Isa) tidak akan menerima jizyah, tidak akan menerima apa pun dari orang kafir kecuali Islam. Adapun orang kafir yang tetap ingin membayar jizyah, mereka tidak akan dilindungi. Bahkan, beliau hanya mau menerima keislaman (orang kafir). Jika enggan, ia akan dibunuh. Demikian yang dikatakan oleh Abu Sulaiman al-Khaththabi rahimahullah dan para ulama selain beliau.” [5]
Muhammad Aminulloh | annajahsidogiri.id
[1] Syarah Shohih Muslim 18/67
[2] HR. Musim no. 2937
[3] an-Nihayah fil-fitan wal-Malahim, juz 1 hlm.192 Turâts.
[4] Sunan Abu-Dawud hadits no.4324
[5] Syarah an-Nawawi (2/367)