xnxx
xnxx
Mengenal Lebih Dekat Ahlulbait - AnnajahSidogiri.id
AnnajahSidogiri.id
No Result
View All Result
Sabtu, Agustus 16, 2025
  • Login
  • Terbaru
  • Aktual
    Nderek Guru Dengan Bijak

    Nderek Guru Dengan Bijak

    Gelar Al-Masih; antara Nabi Isa dan Dajjal

    Gelar Al-Masih; antara Nabi Isa dan Dajjal

    Imam Asyari Merintis Akidah Baru (?)

    Imam Asyari Merintis Akidah Baru (?)

    Keabsahan Dhuha Berjamaah

    Keabsahan Dhuha Berjamaah

    Mencium Kaki Ibu, Bolehkah?

    Mencium Kaki Ibu, Bolehkah?

    Apa Yang Menjadi Bukti Kebenaran al-Quran?

    Apa Yang Menjadi Bukti Kebenaran al-Quran?

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

  • Aswaja
    Nabi Khidir Hanya Ilusi Sufi?

    Nabi Khidir Hanya Ilusi Sufi?

    Membantah Konsep Trinitas #2

    Khataman Nabiyyin; Antara Nabi Isa dan Nabi Muhammad

    Bukti Sifat Wujud Allah Sebelum Alam Diciptakan

    Bukti Sifat Wujud Allah Sebelum Alam Diciptakan

    Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat (part 2)

    Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat (part 2)

    Sikap Aswaja Terhadap Tradisi Masyarakat

    Sikap Aswaja Terhadap Tradisi Masyarakat

     Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat

     Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (2)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (2)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (1)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (1)

    Sikap Ahlussunnah Menghadapi Dinamika Perbedaan

    Sikap Ahlussunnah Menghadapi Dinamika Perbedaan

  • Liberal
    Konsep Otomatis

    Menepis Tafsir Feminis

    Memahami Makna Rahmatan lil Alamin Dengan Benar

    Memahami Makna Rahmatan lil Alamin Dengan Benar

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

  • Wahabi
    Keterlibatan Inggris Dalam Kampanye Wahabisme

    Keterlibatan Inggris Dalam Kampanye Wahabisme

    Shalawat Nabi Dan Sejarah Kelam Wahabi

    Shalawat Nabi Dan Sejarah Kelam Wahabi

    Kontroversi Wahabi Perihal Mengatakan “ Sayyid “ Pada Nabi

    Kontroversi Wahabi Perihal Mengatakan “ Sayyid “ Pada Nabi

    Apa Yang Menjadi Dalil Boleh Baca Al-Quran di Kuburan?

    Apa Yang Menjadi Dalil Boleh Baca Al-Quran di Kuburan?

    Dusta Wahabi Terhadap Akidah Ulama (#1)

    Dusta Wahabi Terhadap Akidah Ulama (#1)

    Cikal Bakal Ideologi Tajsim

    Cikal Bakal Ideologi Tajsim

    Fitnah Wahabi Pada Imam Syafi’i Perihal Tasawuf

    Fitnah Wahabi Pada Imam Syafi’i Perihal Tasawuf

    Jimat Kalung Balita, Bidahkah?

    Jimat Kalung Balita, Bidahkah?

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

  • Syiah
    Konsep Otomatis

    Menyoal Cinta Syiah kepada Ahlul Bait

    Sekte Al-Kaysaniyyah: Antara Politik, Pembalasan, dan Penyimpangan

    Sekte Al-Kaysaniyyah: Antara Politik, Pembalasan, dan Penyimpangan

    Sekilas Tentang Politik Syiah

    Sekilas Tentang Politik Syiah

    Perkembangan Syiah di Indonesia

    Perkembangan Syiah di Indonesia

    Aliran Ghurabiyyah sekte Syiah Yang Keluar dari Arus Utama Islam

    Aliran Ghurabiyyah sekte Syiah Yang Keluar dari Arus Utama Islam

    Sekte Saba’iyah: Awal Mula Ekstremisme dalam Sejarah Islam

    Sekte Saba’iyah: Awal Mula Ekstremisme dalam Sejarah Islam

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

  • Lintas Agama
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
    • Buletin Tauiyah
    • e-book
    • Kajian Kitab Kiai
    • Kolom
    • Konsultasi
      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

      Asmaul-Husna: Apakah Cuma Sembilan Puluh Sembilan Nama?

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Siapa Iblis Itu?

      Siapa Iblis Itu?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

    • Resensi
    • Tokoh
      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Saad al-Din at-Taftazani

      Saad al-Din at-Taftazani

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Baghawi

      Al-Imam Al-Baghawi

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Maimuniyyah Gagal Paham

      Syekh Abdul Hâmid bin Muhammad Alî Quds

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      • Firqah
    • Wawancara
  • Video
AnnajahSidogiri.id
  • Terbaru
  • Aktual
    Nderek Guru Dengan Bijak

    Nderek Guru Dengan Bijak

    Gelar Al-Masih; antara Nabi Isa dan Dajjal

    Gelar Al-Masih; antara Nabi Isa dan Dajjal

    Imam Asyari Merintis Akidah Baru (?)

    Imam Asyari Merintis Akidah Baru (?)

    Keabsahan Dhuha Berjamaah

    Keabsahan Dhuha Berjamaah

    Mencium Kaki Ibu, Bolehkah?

    Mencium Kaki Ibu, Bolehkah?

    Apa Yang Menjadi Bukti Kebenaran al-Quran?

    Apa Yang Menjadi Bukti Kebenaran al-Quran?

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

  • Aswaja
    Nabi Khidir Hanya Ilusi Sufi?

    Nabi Khidir Hanya Ilusi Sufi?

    Membantah Konsep Trinitas #2

    Khataman Nabiyyin; Antara Nabi Isa dan Nabi Muhammad

    Bukti Sifat Wujud Allah Sebelum Alam Diciptakan

    Bukti Sifat Wujud Allah Sebelum Alam Diciptakan

    Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat (part 2)

    Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat (part 2)

    Sikap Aswaja Terhadap Tradisi Masyarakat

    Sikap Aswaja Terhadap Tradisi Masyarakat

     Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat

     Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (2)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (2)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (1)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (1)

    Sikap Ahlussunnah Menghadapi Dinamika Perbedaan

    Sikap Ahlussunnah Menghadapi Dinamika Perbedaan

  • Liberal
    Konsep Otomatis

    Menepis Tafsir Feminis

    Memahami Makna Rahmatan lil Alamin Dengan Benar

    Memahami Makna Rahmatan lil Alamin Dengan Benar

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

  • Wahabi
    Keterlibatan Inggris Dalam Kampanye Wahabisme

    Keterlibatan Inggris Dalam Kampanye Wahabisme

    Shalawat Nabi Dan Sejarah Kelam Wahabi

    Shalawat Nabi Dan Sejarah Kelam Wahabi

    Kontroversi Wahabi Perihal Mengatakan “ Sayyid “ Pada Nabi

    Kontroversi Wahabi Perihal Mengatakan “ Sayyid “ Pada Nabi

    Apa Yang Menjadi Dalil Boleh Baca Al-Quran di Kuburan?

    Apa Yang Menjadi Dalil Boleh Baca Al-Quran di Kuburan?

    Dusta Wahabi Terhadap Akidah Ulama (#1)

    Dusta Wahabi Terhadap Akidah Ulama (#1)

    Cikal Bakal Ideologi Tajsim

    Cikal Bakal Ideologi Tajsim

    Fitnah Wahabi Pada Imam Syafi’i Perihal Tasawuf

    Fitnah Wahabi Pada Imam Syafi’i Perihal Tasawuf

    Jimat Kalung Balita, Bidahkah?

    Jimat Kalung Balita, Bidahkah?

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

  • Syiah
    Konsep Otomatis

    Menyoal Cinta Syiah kepada Ahlul Bait

    Sekte Al-Kaysaniyyah: Antara Politik, Pembalasan, dan Penyimpangan

    Sekte Al-Kaysaniyyah: Antara Politik, Pembalasan, dan Penyimpangan

    Sekilas Tentang Politik Syiah

    Sekilas Tentang Politik Syiah

    Perkembangan Syiah di Indonesia

    Perkembangan Syiah di Indonesia

    Aliran Ghurabiyyah sekte Syiah Yang Keluar dari Arus Utama Islam

    Aliran Ghurabiyyah sekte Syiah Yang Keluar dari Arus Utama Islam

    Sekte Saba’iyah: Awal Mula Ekstremisme dalam Sejarah Islam

    Sekte Saba’iyah: Awal Mula Ekstremisme dalam Sejarah Islam

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

  • Lintas Agama
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
    • Buletin Tauiyah
    • e-book
    • Kajian Kitab Kiai
    • Kolom
    • Konsultasi
      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

      Asmaul-Husna: Apakah Cuma Sembilan Puluh Sembilan Nama?

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Siapa Iblis Itu?

      Siapa Iblis Itu?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

    • Resensi
    • Tokoh
      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Saad al-Din at-Taftazani

      Saad al-Din at-Taftazani

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Baghawi

      Al-Imam Al-Baghawi

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Maimuniyyah Gagal Paham

      Syekh Abdul Hâmid bin Muhammad Alî Quds

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      • Firqah
    • Wawancara
  • Video
No Result
View All Result
AnnajahSidogiri.id
  • Terbaru
  • Aktual
  • Aswaja
  • Liberal
  • Wahabi
  • Syiah
  • Lintas Agama
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
  • Video

Mengenal Lebih Dekat Ahlulbait

A. Sholahuddin Al Ayyubi by A. Sholahuddin Al Ayyubi
16 November 2023
in Wawancara
Reading Time: 7 mins read
A A
0
Mengenal Lebih Dekat Ahlulbait
183
SHARES
2.3k
VIEWS
Bagikan di FBBagikan di TwitterBagikan di WABagikan di Telegram

Pembahasan seputar ahlulbait termasuk hal yang urgen dalam Islam, karena terdapat ayat Al-Qur’an dan beberapa hadis yang secara gamblang menjelasakan keutamaan keluarga Nabi serta memerintahkan kita untuk memuliakan mereka. Namun sangat disayangkan, akhir-akhir ini keberadaan ahlulbait masih dipertanyakan. Entah apa motif dibalik fenomena tersebut. Nah, untuk mengenal lebih dekat lagi dan menumbuhkan rasa cinta serta takzim kita kepada ahlulbait, berikut hasil wawancara A. Sholahuddin Al-Ayyubi dari AnnajahSidogiri.id kepada Habib Ridho bin Abdullah BSA, Pembina Majelis At-Taufiqi Pasuruan, di kediamannya:

Siapakah Ahlulbait itu?

Ada tiga pendapat mengenai siapa ahlulbait . Pertama, ahlulbait itu adalah istri-istri Nabi. Kedua, ahlulbait itu adalah ‘ashabah Rasulullah dari orang-orang mukmin. Ketiga, ahlul-kisâ’ yaitu Sayidina Ali, Sayidah Fatimah, Sayidina Hasan dan Sayidina Husein serta para keturunannya sebagaimana termaktub dalah hadis sahih, Ummu Salamah berkata: “Nabi ﷺ berada di rumah saya bersama Fatimah, Ali, Hasan, dan Husain, lalu saya membuatkan untuk mereka Khazirah (makanan yang terbuat dari daging dan tepung), dan mereka memakannya. Setelah itu Nabi ﷺ mengumpulkan Fatimah, Hasan, Husain, dan menutupi mereka dengan sebuah Kisâ’ (pakaian panjang yang terbuat dari bulu hitam), dan beliau ﷺ juga menutupi Ali yang berada di belakang beliau. Kemudian Nabi berseru, “Ya, Allah! Inilah ahli baitku! Maka Jauhkanlah mereka dari setiap kekotoran, dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya!’.

Pendapat ketiga ini merupakan pendapat yang paling sahih, karena ketika itu Ummu Salamah (istri Nabi) menanyakan, “Apakah aku termasuk ke dalam kelompok mereka wahai Rasulullah?”, ternyata apa dawuh rasul, ”Kamu tetaplah di tempatmu dan kamu akan menuju akhir yang baik.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Kamu termasuk di antara istri-istri Nabi ﷺ, Nabi ﷺ tidak berkata, “Kamu termasuk ahlulbait”.

Apa saja kewajiban kita kepada Ahlulbait?

Termasuk kewajiban kita terhadap ahlulbait adalah takzim serta mencintai para dzurriyyah Nabi. Al-Imam asy-Sya‘rani pernah berkata, “Min ta‘zhimin-Nabî ta‘zhîmu ahlî baytihi.” Mengenai takzim kepada ahlulbait, banyak teladan dari ulama kita baik yang di Indonesia atau di luar negeri, seperti Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dengan Syekh Abu Bakar bin Salim. Beliau berdua hidup semasa, namun tidak pernah bertatap muka. Tapi, takzimnya Imam Ibnu Hajar begitu luar biasa, padahal beliau tidak pernah bertemu.

Bahkan, bukan hanya mentakzimi (menghormati) dzurriyyah-nya, kepada orang yang masih nyambung kepada Nabi dengan suatu sabab; ilmu dan hubungan perkawinan (besanan), seperti para sahabat dan ulama, kita juga harus takzim kepada mereka. Semisal Sayidina Salman al-Farisi. Dalam suatu hadis, Nabi pernah berkata, “..Salmân minnâ.” Padahal, jika melihat jalur nasab, Sayidina Salman al-Farisi bukanlah siapa-siapanya Nabi. Tapi Nabi ﷺ mengatakan bahwa ia termasuk dari golongan Nabi ﷺ. Begitu juga ceritanya Abdullah bin Abbas dengan Zaid bin Tsabit.

Di samping itu, kita juga harus mencintai ahlulbait. Dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ bersabda, “…Ahibbûnî li hubbil-llâh wa ahibbû ahla baytî bi hubbî”. Artinya: “.… cintailah aku atas dasar cinta kepada Allah dan cintailah keluargaku atas dasar cinta kepadaku”. Dari hadis ini jelas, kalau kita cinta kepada Rasulullah ﷺ, maka kita juga harus mencintai ahli baitnya.

Perlu diketahui bahwa takzim kepada ahlulbait itu tidak butuh kepada dalil yang sahih, tapi butuh kepada hati yang bersih, sebagaimana dawuhnya Habib Salim asy-Syatiri, “Takzhimu âli baitin-nabî la yahtâj ilâ dalîl shahîh, bal yahtâj ilâ qalbin shahîh”.

Cara kita menyikapi Ahlulbait yang nyeleneh?

Sikap secara umum, ya! sebagaimana kita menyikapi pelaku dosa; siapapun orangnya, kita tidak boleh membenci dzatiyah kemanusiaannya, melainkan yang harus kita benci adalah dosa atau kemaksiatan yang ia kerjakan. kalau kita berkaca kepada sejarah Nabi, dulu ada perempuan yang berzina menemui Rasulullah, dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku telah berzina, sucikanlah aku dari dosaku.” Rasulullah kemudian memintanya untuk pulang. Esok harinya ia itu datang lagi. “Mungkin engkau enggan untuk menjatuhkan hadd (hukuman) untukku sebagaimana yang engkau lakukan terhadap Ma’iz bin Malik. Demi Allah, aku telah hamil (dari hasil zina),” katanya mencoba meyakinkan. “Aku tetap menjawab tidak, pergilah sampai kau melahirkan,” jawab Rasulullah.   Setelah sekian lama dan wanita itu telah melahirkan, ia kembali mendatangi Rasulullah sambil menggendong bayinya sebagai bukti, dan berkata, “Ini bayinya, aku telah melahirkannya.” Rasulullah menjawab, “Pergilah dan susui dia sampai engkau selesai menyapihnya.”  

Hadis ini banyak memberi kita pelajaran, di antaranya bahwa ketika menghukumi orang yang salah, kita harus hukumi salahnya, bukan menghukumi dzatiyah orangnya. Karena dosa merusak harga diri seorang itu lebih besar daripada dosa merobohkan Ka’bah. Kalau salahnya, tetap kita hukumi salah, tetap harus ditegor, cuma mungkin yang berbeda cara menegornya. Sekelas Nabi Musa saja disuruh mendakwahi Fir’aun dengan lemah lembut, padahal Firaun seperti itu, sebagaimana dalam Al-Qur’an:

فَقُوْلَا لَهٗ قَوْلًا لَّيِّنًا 

Kalau salah tetap salah, tapi cara kita menyikapi yang perlu kita pelajari, apalagi yang melakukan kesalahan para keturunan Nabi. Kalau cerita tentang sikap ulama kepada ahlulbait yang agak nyeleneh banyak!, namun tidak bisa dijadikan dalil, ya! tergantung mukhâtab-nya(orang yang sedang kita ajak bicara), kalau ia satu pendapat dengan kita, cerita tersebut bisa dijadikan ibrah (pelajaran) atau minimal sebagai keyakinan diri sendiri. Karena sebesar apapun dosa seorang, masih ada harapan untuk mendapat ampunan dari Allah, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an:

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Dulu ada seorang ulama yang melihat habib meminum khamr, lalu ia dalam hatinya terbesit, “Apa ini”. Pada malam harinya, ulama tadi langsung bermimpi Sayidah Fatimah az-Zahra. Dalam mimpi tersebut, Beliau tidak menghiraukan ulama tadi, di depan Sayidah Fatimah ada Rasulullah. Lalu, ulama tadi memanggil Rasulullah, namun panggilan tersebut tidak dihiraukan oleh Rasulullah. Setelah beberapa kali memanggil, kemudian Rasulullah bersabda, “Apa yang membuat Aisyah marah juga membuat diriku marah”. Sehingga ulama tersebut ingat tentang apa yang ia kerjakan, dan setelah ulama tadi bangun, ia langsung meminta maaf kepada seorang habib yang pernah terbesit prasangka buruk dalam hati ulama tersebut.

Imam al-Gazali mengajak kita berpikir tentang kemuliaan nasab antara sorang sayid (durriyah Nabi) dan alim; dilogikakan seumpanya ada seorang alim dan syarif, dan keduanya sama-sama gila. yang alim dipaggil apa? Ya! dipanggil gila, karena ilmunya itu ‘arid (bukan bawaan lahir) tidak mendarah daging, kalau ilmunya hilang, maka dipanggil gila (titel ulamanya juga ikut hilang). Kalau yang syarif gila dipanggil apa? tetap dipanggil syarif karena kemuliaannya (bawaan lahir) dan sudah mendarah daging (dzâtiy) bukan baru datang.

Apakah benar dosa Ahlulbait ada yang menjamin?

Untuk urusan dosa ini tidak ada yang tahu, karena itu merupakan amru rabbî. Jadi, tidak ada pendapat yang pasti tentang urusan dosa yang dijamin, yang tahu hanya Allah. Setahu saya, tidak ada yang menjamin. Kalau kita mengacu kepada tafsir, urusan dosa dan pahala itu dalam ayat:

يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ مَنْ يَّأْتِ مِنْكُنَّ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ يُّضٰعَفْ لَهَا الْعَذَابُ ضِعْفَيْنِۗ وَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا 

“Wahai istri-istri Nabi! Barangsiapa di antara kamu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya azabnya akan dilipatgandakan dua kali lipat kepadanya. Dan yang demikian itu, mudah bagi Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 30).

Dari ayat tersebut para sâdah Bâ‘alwy berkesimpulan bahwa ayat ini termasuk peringatan (tandzir) kepada kita para ‘Alawiyin biar tidak sampek igtirâr (tertipu) dengan nasab, karena dalam ayat tersebut dijelaskan kalau istri Nabi melakukan dosa, maka akan dilipat gandakan, begitu pula jika mengerjakan kebaikan, maka pahalanya juga akan dilipat gandakan.

Ahlulbait antara Ahlusunah dan Syiah?

Kalau tentang siapa ahlulbait, mungkin antara Ahlusunah dan Syiah hampir sama, namun yang menjadi pembeda adalah sikap mereka saja, Syiah itu salah dalam bersikap terhadap ahlulbait. Jusrtu, pada zaman sekarang Syiah itu tidak hormat kepada ahlulbait, yang jadi ketua siyah di Iran, ia sama sekali tidak menghormati ahlulbait, bahkan ia memusuhi mereka. Demikian ini, karena ahlulbait menurut mereka hanya para imam mereka saja, kalau kepada keturunannya, mereka tidak hormat.

Jadi, ahlulbait bagi Syiah hanya untuk kepentingan ideologi saja, hanya sebagai senjata ideologi mereka. Kalau memang mereka menganggap cinta ahlulbait, maka mereka akan takzim seperti kita, dan mestinya yang harus dijadikan prinsip adalah keyakinannya Habib Ali Zainal Abidin; yang mana beliau adalah seorang dzurriyyah yang menebarkan sikap rahmat dan saling mencintai sesama mukmin. Namun, nyatanya kaum Syiah mengusung ideologi kebenciaan. Padahal, Habib Ali Zainal Abidin sendiri ketika menjadi tokoh di Madinah, yang ngaji kepada beliau, banyak dari kalangan anak-anak para pembunuh ayah dan para saudaranya. Kendati demikian, beliau tetap mengajar mereka dengan lapang dada. Ini loh! sikap para ahlulbait, sangat jauh berbeda dengan sikap kaum Syiah yang mengaku cinta ahlulbait, tapi menebarkan kebencian.

Pesan Habib untuk masyarakat Indonesia?

Kita hidup di akhir zaman ini, banyak fitnah-fitnah yang terjadi, apalagi dengan adanya media sosial, sehingga fitnah tersebut bisa tersebar ke berbagai penjuru dunia dengan mudah. Maka dari itu, Jangan ikuti yang nyeleneh (macam-macam), ikutilah para guru dan masyayikh kita. Seperti sekarang yang lagi viral-viralnya masalah nasab Baalawi. Toh, seumpamanya nasab mereka diragukan, tapi ilmu mereka tidak diragukan, wong ulama kita di Nusantara ini sangat takzim kepada Bani ‘Alawy. Ya! kita harus tetap bersikap wasathiyyah (moderat), yang alim kita hormati, yang tidak alim pun tetap kita harus hormati. Kita tetap harus penuhi hak-hak kemanusiaan. Karena semua manusia itu punya hak untuk dihormati, sebagaimana teladan dari baginda Nabi ﷺ. Cuman, cara kita menghormati yang harus kita bedakan sesuai dengan keadaan masing-masing.

A. Sholahuddin Al Ayyubi | Annajahsidogiri.id

Previous Post

Antara Ijtihad Ulama dan Relativisme

Next Post

Buletin Tauiyah 281

A. Sholahuddin Al Ayyubi

A. Sholahuddin Al Ayyubi

Ketua Litbang ACS 1444-1445 sekaligus editor annajahsidogiri.id

Next Post
Buletin Tauiyah 281

Buletin Tauiyah 281

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Aktual
  • Aswaja
  • Buletin Tauiyah
  • e-book
  • Firqah
  • Kajian
  • Kajian Kitab Kiai
  • Kolom
  • Konsultasi
  • Liberal
  • Lintas Agama
  • Publikasi
  • Resensi
  • Serial Akidah Awam
  • Syiah
  • Tokoh
  • Wahabi
  • Wawancara

© 2012-2025 AnnajahSidogiri.ID - design theme by Tim Media ACS.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Aktual
  • Aswaja
  • Liberal
  • Wahabi
  • Syiah
  • Lintas Agama
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
    • Buletin Tauiyah
    • e-book
    • Kajian Kitab Kiai
    • Kolom
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Tokoh
      • Firqah
    • Wawancara
  • Video

© 2012-2025 AnnajahSidogiri.ID - design theme by Tim Media ACS.

xnxx