Dalam era yang penuh dengan perubahan dan tantangan ini, kemampuan untuk menghadapi klaim-klaim yang sangat berbahaya menjadi sangat penting untuk kita miliki, diskusikan, dan jawab sesuai dengan alur Islam. Maka dari itu, buku “Dalil Paripurna Amaliah Aswaja” karya Tim Litbang Annajah Center Sidogiri (ACS) 1442-1443 H, diterbitkan oleh Sidogiri Penerbit Pondok Pesantren Sidogiri, guna memberikan panduan komprehensif tentang eksistensi hakiki untuk menunjukkan sikap terhadap persoalan yang terjadi, terutama dalam amaliah aswaja sehari-hari.
Buku ini menggunakan pendekatan berbasis penelitian terhadap kitab salaf dan pengalaman praktis. Tidak hanya menawarkan strategi, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang amaliah aswaja itu sendiri.
Dalam buku ini, terdapat argumentasi Ahlussunnah wal Jamaah dalam menjawab tuduhan bidah dari Salafi-Wahabi. Tujuan penulisan buku ini tidak jauh dari dua alasan, yaitu: Membentengi umat agar tetap yakin pada keshahihan amaliahnya dan membantah tuduhan-tuduhan Salafi-Wahabi.
Baca Juga : Benang Merah Antara Khawarih & Wahabi
Istimewanya, buku ini disusun dengan metode ‘ard wan-naqd yaitu mengutip pendapat lawan kemudian membantahnya. Oleh karena itu, dalam resensi ini, kita akan membahas poin-poin kunci buku ini serta fungsinya terhadap kehidupan sehari-hari.
Bab Pertama: Salat
Pembahasan meliputi melafalkan niat dalam ibadah, salat qabliyah Jumat, dan salat malam Nishfu Syaban.
Bab Kedua: Dzikir dan Doa
Terdiri dari pembacaan dzikir dan doa secara bersamaan, khususnya setelah salat, doa awal dan akhir tahun, mengeraskan dzikir setelah salat, tasbih (subhah) sebagai media dzikir, mengangkat tangan ketika berdoa, dan berjabat tangan setelah salat.
Bab Ketiga: Seputar Salawat
Membahas membaca salawat yang dikarang ulama, salawat Nariyah dan apakah dapat membikin pembacanya syirik, menyebut Sayidina sebelum nama Nabi Muhammad, dan tentang Nur Muhammad ﷺ.
Bab Keempat: Seputar Ramadhan dan Puasa
Terdiri dari jadwal imsakiyah, jumlah rakaat salat terawih, dan hukum berpuasa Rajab.
Bab Kelima: Seputar al-Quran
Terdiri dari tadarus al-Quran pada bulan Ramadhan dan mencium mushaf setelah membacanya.
Bab Keenam: Peringatan Hari Besar
Mencakup Peringatan Maulid Nabi, Isra Mikraj, dan Nuzulul Quran.
Bab Ketujuh: Kematian dan Kuburan
Terdiri dari talqin mayit, mengirim pahala bacaan al-Quran untuk mayit, ziarah kubur untuk mengambil berkah, dan membaca al-Quran di kuburan.
Bab Kedelapan: Tawassul, Istighatsah, dan Tabarruk
Terdiri dari pembahasan tentang tawassul, istighatsah, dan tabarruk.
Bab Kesembilan: Seputar Tradisi
Mencakup tradisi menurut al-Quran, tahlilan sebagai bidah, hidangan tahlilan, memperingati haul orang salih, yasinan malam Jumat, mitoni tujuh bulan kandungan, mengadzani bayi baru lahir, dan halal bi halal Idul Fitri.
Oleh karena itu, kehadiran buku yang sistematis dan komprehensif ini diharapkan dapat membantu para pembaca yang budiman memahami amaliah Ahlussunnah wal Jamaah yang seringkali digembor-gemborkan oleh Salafi-Wahabi sebagai bidah. Dengan demikian, tidak ada keraguan lagi dalam hati bahwa semua amaliah Aswaja yang dijalankan sehari-hari memiliki dasar yang kuat dan dalil yang bisa dipertanggungjawabkan.
Ach. Ubaidullah |AnnajahSidogiri.id