Mengenal Sekelumit tentang Malaikat
Sebagai seorang Muslim, kita wajib mengimani rukun iman yang enam, Yaitu iman kepada Allah, malaikat Allah, para utusan Allah, kitab-kitab Allah, hari akhir, qadha’dan qadar. Hal ini sebagaimana Allah ﷻ telah jelaskan dalam surat an-Nisa’ ayat 136 berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.(QS. An-Nisâ’ [4]: 136)
Oleh karenanya, kita harus tanamkan rukun iman tersebut dalam lubuk hati, karena jika seorang Muslim tidak meyakini terhadap rukun iman yang telah disebutkan, maka orang tersebut telah tenggelam ke dalam lembah kesesatan. Hanya saja, sulit bagi kita untuk meyakini hal-hal ghaibiyat, seperti iman kepada malaikat Allah, karena hal tersebut tidak bisa dirangsang dengan panca indra. Maka dari itu, agar lebih mudah mengetahui sekelumit tentang malaikat Allah, ada kitab karya ulama Nusantara yang menjelaskan tentang malaikat secara terperinci, yakni kitab Minhatul-Hamid fi Syarhi Jauharatit-Tauḥîd karya KH. Abu Amin Qoimuddin Waqimin.Kitab ulama Nusantara ini, merupakan salah satu syarah kitab Jauharatut-Tauḥîd karya Syekh Ibraḥîm al-Laqqanî yang tak kalah menarik dalam men-syarahi kitab Jauharatut-Tauḥîd sebagimana kitab-kitab syarah yang lain.
Dalam kitab ini, kita akan disajikan sebuah ulasan lengkap tentang para malaikat Allah lengkap dengan dalil-dalilnya, baik berupa dalil al-Qur’an maupun hadist. Misalnya, para malaikat Allah itu diciptakan oleh Allah menggunakan cahaya yang lembut, sedari lembutnya, cahaya itu tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Juga ulasan tentang malaikat itu bisa berubah wujud ketika ingin menanampakkan dirinya kepada manusia. Dengan berdalih firman Allah surat Maryam ayat 17:
فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
Lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.(QS. Maryam [19] : 17)
Bukan hanya menjelaskan malaikat tercipta dari cahaya saja, penulis juga memaparkan tentang sifat-sifat dan tabiat para malaikat. Tak luput pula, beliau juga membahas kelompok-kelompok malaikat sekaligus tugas-tugasnya. Dan semua hal yang masih berkaitan dengan malaikat, penulis juga membahasnya dengan bahasa yang lugas dan mudah untuk dipaham. Dalam kitab ini, penulis mengakhiri pembahasan seputar malaikat dengan menjelaskan hikmah di balik wajibnya beriman kepada malaikat. Dan pada bagian penutup dalam kitab ini. Beliau menguraikan tentang luasnya rahmat Allah. Selagi seorang muslim tidak melakukan kesyirikan dan masih terdapat iman di dalam hati. Maka masih ada harapan bagi seorang muslim tersebut untuk masuk surga. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam surat an-Nisa’ ayat 47:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Sesunggughnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(QS. An-Nisâ’ [4] : 47)
Semoga dengan adanya kitab ini. Bisa meneguhkan dan memantapkan hati para pembaca tentang keimanan yang mendasar. Lebih-lebih keimanan yang berkaitan dengan hal-hal ghaibiyat yang sulit bagi orang awam untuk percaya.
Deni Arisandi | Annajahsidogiri.id