Banyak orang yang ditimpa oleh masalah, kadang mereka putus asa ketika cara yang yang ditempuh tidak menghasilkan jalan keluar, akhirnya mereka pun pasrah atas apa yang diberikan Allah SWT kepadanya. Namun, terkadang ungkapan yang mereka gunakan untuk mengungkapkannya menyalahi syari’at. Misalnya perkataan “Apa kata yang di atas.”
Ketika kita memahami ungkapan tersebut lebih mendalam, maka kata tersebut seakan menunjukkan bahwa Allah I itu bertempat selayaknya makhluk di dunia, sedangkan adanya tempat bagi Allah I itu hal yang tidak mungkin (muhal), sebab Allah mempunyai sifat yang tidak dimiliki oleh makhluk manapun yaitu sifat Mukhâlafatu Lil Hawâditsi (berbeda dengan perkara baru) dan Qiyâmuhu Bi Nafsihi (berdiri pada Dzat-nya sendiri).
Baca Juga: Rahasia Mukasyafah Para Wali
Oleh karena itu, ketika seseorang mengatakan “Apa kata yang di atas”, perkataan tersebut tidak dibenarkan. Bahkan menurut Imam Abu Hanifah y bahwa perkataan tersebut bisa menyebabkan kufur, karena mengindikasikan bahwa Allah I itu ada di atas (bertempat). Sehubungan dengan hal ini, Imam Syafi’i pernah ditanya tentang keberadaan Allah I dengan berlandasan ayat:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang beristiwa’ di atas ‘Arsy.”(QS. Thâha: 5 [20])
Imam Syafi’i pun menjawab: “Saya beriman kepada Allah I tanpa menyerupakannya dengan sesuatu dan saya membenarkan Allah I denga tanpa percontohan.”
Baca Juga: Hukum Shalawat Diiringi Alat Musik
Imam Baihaqi dan Imam Abul Hasan Al-Asy’ari dalam tafsir Khazin juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dari ayat di atas adalah Allah I mengerjakan suatu pekerjaan yang ada di ‘Arsy itu diberi nama Istiwa’ seperti halnya Allah I mengerjakan sesuatu yang ada dilainnya ‘Arsy seperti Allah I mengerjakan sesuatu di dunia dengan diberi nama Rizki, Nikmat dan Lainnya.
Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pasrah dengan menggunakan ungkapan “apa kata yang di atas” serta berkeyakinan bahwa Allah I itu bertempat seperti halnya makhluk lain itu menyebabkan kekufuran dan ayat di atas tidak dapat dijadikan landasan bahwa Allah I bertempat di ‘Arsy. Wa allahu a’lam
AnnajahSidogiri.id