Mengapa orang yang sudah mukallaf wajib mengetahui sifat Allah Swt yang 41 ( wajib, muhal dan jaiz). Dan mengapa sifat wajib Allah Swt hanya 20 sedangkan Asma’ul-Husna sebanyak 99?
Penanya: Masyhudi asal Pasuruan
Dengan mengetahui 41 sifat Allah Swt tersebut dapat mengantarkan seorang pada ma’rifat, yaitu mengetahui dan mengenal Allah Swt. Sebagaimana dimaklumi, setiap orang mukallaf wajib mengetahui dan mengenal Allah Swt. Mengetahui hakikat Allah Swt jelas tidak mungkin mampu dilakukan oleh siapapun, kecuali oleh Allah Swt sendiri. Mengetahui dan mengenal Allah Swt yang mampu dilakukan oleh seseorang adalah mengetahui yang wajib, yang mustahil dan yang jaiz bagi Tuhan semesta, dan itu adalah 41.
Juga dalam mengetahui sifat Allah Swt bisa merespon penyimpangan-penyimpangan berbagai aliran yang berkaitan dengan ketuhanan. Sebagaimana dimaklumi, dalam persoalan akidah, berbagai aliran pemikiran seperti Mu’tazilah, Syi’ah, Mujassimah dan lain-lain memiliki pemikiran dan akidah yang menyimpang dari kebenaran berkaitan dengan soal-soal ketuhanan.
Mengenai pertanyaan, mengapa sifat yang wajib ada 20, sedangkan Asmaul-Husna jumlahnya 99?
Pertama, para ulama tidak membatasi sifat wajib dalam jumlah 99, apalagi dalam 20 sifat. Karena setiap kesempurnaan yang layak dengan keagungan Allah, Allah Swt wajib memilikinya. Allah juga Maha Suci dari setiap kekurangan yang tidak layak dengan keagungan-Nya.
Kedua, Asmaul-Husna artinya nama-nama yang terbaik bagi Allah Swt. Dikatakan nama-nama terbaik, karena nama-nama bagi Allah Swt berarti adalah sifat kesempurnaan yang wajib bagi Allah Swt. Sedangkan keterangan tentang Allah Swt. Oleh karena itu, 99 nama-nama tersebut pada dasarnya adalah sifat bagi Allah Swt.
Baca juga: Memahami Sifat Wujud Allah
Ketiga, nama-nama dan sifat-sifat Allah Swt sebenarnya tidak terbatas pada 99, apalagi jumlahnya yang 20, berdasarkan hadis:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَصَابَ أَحَدًا قَطُّ هَمٌّ وَلَا حَزَنٌ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي إِلَّا أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَجًا قَالَ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَتَعَلَّمُهَا فَقَالَ بَلَى يَنْبَغِي لِمَنْ سَمِعَهَا أَنْ يَتَعَلَّمَهَا. مسند أحمد (8/ 63)
Dalam hadis di atas diterangkan bahwa ada nama-nama Allah Swt yang hanya diketahui oleh seorang hamba Allah Swt tertentu, dan ada pula yang hanya diketahui oleh Allah Swt saja. Dengan demikian nama-nama Allah Swt tidak terbatas pada 99 nama.
Keempat, semua sifat Allah Swt yang terdapat dalam Asmaul-Husna terbagi menjadi dua bagian.
- Shifatudz-Dzat, sifat yang ada pada Dzat Allah Swt sejak zaman azal (tanpa permulaan) dan selamanya. Beberapa sifat tersebut ini ada yang ‘aqli (ditetapkan berdasarkan dalil rasional dan sesuai dengan dalil sam’i) dan ada yang sam’i (ditetapkan berdasarkan informasi dari al-Quran dan hadis).
- Shifatul-Fi’li, sifat bagi perbuatan Allah Swt, yaitu nama-nama yang diambil dari perbuatan-perbuatan Allah Swt yang terdapat dalam dalil sam’i, dan dimiliki oleh Allah Swt dan tidak ada azal (tanpa permulaan).
Kelima, menurut Ahlusunah wal Jamaah, 99 nama dalam Asmaul-Husna semuanya kembali pada 20 sifat Allah tersebut.
*Pertanyaan ini dijawab langsung oleh Hadratusy-Syaikh KH. A. Nawawi ‘Abdul Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, dan diterbitkan oleh Sidogiri Media edisi 154.
Fahim Abdoellah | Annajahsidogiri.id