Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang luhur.” (HR. Ahmad). Agama Islam merupakan jembatan emas demi menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam agama Islam akhlak sangat diperhatikan, lebih-lebih akhlak kepada orang tua. Termasuk akhlak ialah berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada mereka adalah sebuah keharusan bagi kita. Karena berbakti pada mereka merupakan perintah langsung dari Allah dan Nabi.
Baca Juga: Ternyata, Orang Tua Nabi Tidak di Neraka
Al-Quran juga menyinggung perihal berbakti kepada orang tua. Allah berfirman dalam surah al-Isra:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS al-Isra[17]: 23).
Menyikapi ayat di atas Ibnu Katsir mengatakan:”Bahwa Allah memerintahkan agar berbuat baik kepada kedua orang tua”. Tidak hanya Ibnu Katsir, Imam al-Qurtubi juga menjelaskan dalam al-Jâmi’ li Ahkâmil-Quran. Beliau berkata: “Nabi memberitahukan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah perbuatan paling utama setelah salat, yang merupakan tiang agama.”
Dalam hadis juga disebutkan dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, bahwa Nabi bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”. (HR. al-Bukhari)
Dalil di atas jelas sekali menerangkan wajibnya berbakti kepada kedua orang tua. Jasa mereka sangatlah besar sekali, baik secara fisik maupun rohani. Orang tua juga menjadi perantara seorang insan ada di dunia. Sehingga dia bisa melihat warna-warni dunia yang indah. Adanya insan merupakan nikmat yang besar dari sekian nikmat Allah . Orang tua adalah guru pertama dalam kehidupan kita, serta menjadi salah satu kunci kita menjadi orang yang sukses di dunia dan di akhirat.
Keridhaan orang tua menjadi sebab kita mendapat ridha Allah . Kita mungkin pernah mendengar kisah seorang tabiin yang bernama Uwais al-Qarni . Meski belum pernah bertatap muka dengan Nabi , tapi dia sudah mendapat salam dari Nabi . Kala itu Nabi memerintahkan pada shahabat untuk meminta doa kepada Uwais al-Qarni . Termasuk yang meminta doa kepadanya adalah Shahabat Umar ibn Khattab , Khalifah Islam yang ke dua. Derajat yang didapatkan Uwais itu tak lain karena ketulusannya dalam berbakti kepada orang tuanya.
Adapun ancaman durhaka kepada orang tua sangatlah pedih, baik siksaan dunia ataupun di akhirat nanti. Kisah Alqamah cukuplah menjadi pelajaran bagi kita. Dia adalah salah seorang shahabat Nabi yang hidup di tengah lingkungan Nubuwah yang penuh rahmat dan inayah. Naasnya, dia hampir saja wafat su’ul khatimah akibat lebih mengutamakan istri daripada ibunya. Hingga kemudian Rasulullah memintakan ridha ibu Alqamah untuknya. Dan di akhir cerita sang ibu ridha terhadap Alqamah dan dengan ridha itulah Alqamah wafat dalam keadaan khusnul khatimah. Allâhumma amitnâ ‘alal imân.
Nur Kholis Muhsin | Annajahsidogiri.id
Comments 0