“Idzâ uthliqa Ahlusunah walJamâah fal-murâd bihi al-Asyâ’irah wal-Mâturidiyah, jika terdapat penyebutan Ahlusunah walJamaah, maka yang dikehendaki adalah pengikut Imam Asyari dan Maturidi.” Begitulah penuturan Imam az-Zabidi dalam Ithâfus-Sâdatil-Muttaqîn terkait takrif Ahlusunah walJamaahdan juga begitulah yang termaktub dalam kitab Risâlatu Ahlisunah walJamaâah karya Kiai Hasyim Asyari.
Tentu, Ahlusunah walJamaah bukanlah ajaran yang hanya dipegang teguh oleh bangsa Indonesia saja, melainkan merata pada seluruh umat Islam. Hanya saja, apakah semua lini ajaran Ahlusunah Waljamaah di Indonesia, sama dengan ajaran Ahlusunah di Mesir? Berikut hasil wawancara Abil Mohammad Hasan dari Annajahsidogiri.id kepada Syekh Muhammad Abu al-Majdi Bahjat Abdul Mun’im, selaku Guru Tugas Universitas al-Azhar, Mesir, di Sidogiri:
Apakah ada perbedaan antara Aswaja Indonesia dan Mesir?
Jika ditanya perbedaan antara Ahlusunah walJamaah di Indonesia dan Mesir maka antara kedunya tidak ada perbedaan yang signifikan. Ajaran Ahlusunah di Mesir sama sebagaimana di Indonesia; dalam Fikih mengikuti mazhab yang empat; Abu Hanifah, Syafii, Hambali, dan Hanafi. Begitu juga dalam Akidah, mengikuti Imam Asyari dan Imam Maturidi.
Ajaran terpenting dalam Ahlusunah daerah manapun adalah dalam segi moderasi yang sesuai dengan tuntunan Islam: tidak mengajak kepada radikalisme, pembunuhan, ataupun kejahatan lainnya. Allah berfirman dalam surah al-Baqarah (QS. Al-Baqarah [02]: 143):
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا
“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ‘umat pertengahan’ agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”
Toleransi di Indonesia juga sama sebagaimana di Mesir, antara umat beragama hidup saling rukun; tidak ada percekcokan antar agama. Banyak tetangga saya di Mesir yang beragama Nasrani, dan kami mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lain. Bahkan mereka merasa sedih, hingga sebagian ada yang sampai menangis ketika mengetahui bahwa saya akan meninggalkan Mesir dan pergi ke sini.
Hal demikian juga saya rasakan selama saya tinggal di Indonesia, antara muslim dan kristen hidup dengan tentram dan damai, saling mengasihani dan saling bertoleransi. Saya sudah bertanya pada sesama teman Guru Tugas al-Azhar yang ada di Indonesia, ternyata mereka menjawab sebagaimana yang saya rasakan di sini, yakni semua umat beragama hidup saling rukun, tentram, dan damai.
Saya sudah sampaikan beberapa kali dalam beberapa pertemuan tentang kesamamaan hal ini. Andaikan bukan karena jauhnya jarak pemisah antara negara kita, niscaya keduanya akan berada dalam satu politik yang sama. Tapi meski demikian, kedua bangsa tersebut saling dekat dalam hati. Semoga Allah selalu menjaga rasa cinta antara kita.
Bagaimana Cara al-Azhar mengajarkan Ahlusunah Waljamaah?
AL-azhar adalah perguruan tinggi internasioal yang mengajarkan kepada para siswanya tentang paham Ahlusunah memakai kitab turats. Ini menjadi tuntutan langsung dari Syaikhul-Azhar; Syeikh Ahmad Thayyib. Kendati demikian, bukan berarti kita menolak atau tidak mau terhadap kitab-kitab kontemporer dan perkembangan zaman. Justru dalam kuliyah kedokteran, kuliyah farmasi, dan kuliyah ilmiyah selain Syariah, Ushuluddin, dan Ilmu Bahasa Arab, al-Azhar tidak hanya kaku terhadap kitab klasik saja tapi juga mengajak kepada pembaharuan, tanpa menerobos tsawâbit al-asasiyah dalam syariat Islam.
Pesan Syeikh untuk Muslim di Indonesia?
Saya berpesan agar umat Muslim di Indonesia selalu menjaga sikap moderat; tak ekstrem kanan sehingga memahami teks-teks keagamaan secara tektualis saja, pun tak condong ke kiri sehingga menghasilkan paham Liberal. Ahlusunah Waljamaah harus gagah berada di tengah-tengah antara dua kelompok sesat itu.
Guru-guru kami sangat mewanti-wanti agar Guru Tugas al-Azhar benar-benar menyebarkan Akidah Ahlusunah Waljamaah yang moderat. Begitu pun yang saya rasakan di sini (Sidogiri). Guru Tugas Sidogiri juga sangat menekankan hal tersebut. Semoga Allah memberikan kita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Abil Mohammad Hasan | Annajahsidogiri.id