xnxx
xnxx
Allah Menggunakan Kata Kami - AnnajahSidogiri.id
AnnajahSidogiri.id
No Result
View All Result
Kamis, Agustus 28, 2025
  • Login
  • Terbaru
  • Aktual
    Nderek Guru Dengan Bijak

    Nderek Guru Dengan Bijak

    Gelar Al-Masih; antara Nabi Isa dan Dajjal

    Gelar Al-Masih; antara Nabi Isa dan Dajjal

    Imam Asyari Merintis Akidah Baru (?)

    Imam Asyari Merintis Akidah Baru (?)

    Keabsahan Dhuha Berjamaah

    Keabsahan Dhuha Berjamaah

    Mencium Kaki Ibu, Bolehkah?

    Mencium Kaki Ibu, Bolehkah?

    Apa Yang Menjadi Bukti Kebenaran al-Quran?

    Apa Yang Menjadi Bukti Kebenaran al-Quran?

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

  • Aswaja
    Allah Punya Tangan

    Tsaubaniyah; Pelaku Improvisasi Takdir

    Nabi Khidir Hanya Ilusi Sufi?

    Nabi Khidir Hanya Ilusi Sufi?

    Membantah Konsep Trinitas #2

    Khataman Nabiyyin; Antara Nabi Isa dan Nabi Muhammad

    Bukti Sifat Wujud Allah Sebelum Alam Diciptakan

    Bukti Sifat Wujud Allah Sebelum Alam Diciptakan

    Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat (part 2)

    Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat (part 2)

    Sikap Aswaja Terhadap Tradisi Masyarakat

    Sikap Aswaja Terhadap Tradisi Masyarakat

     Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat

     Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (2)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (2)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (1)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (1)

  • Liberal

    Menepis Tafsir Feminis

    Memahami Makna Rahmatan lil Alamin Dengan Benar

    Memahami Makna Rahmatan lil Alamin Dengan Benar

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

  • Wahabi
    Keterlibatan Inggris Dalam Kampanye Wahabisme

    Keterlibatan Inggris Dalam Kampanye Wahabisme

    Shalawat Nabi Dan Sejarah Kelam Wahabi

    Shalawat Nabi Dan Sejarah Kelam Wahabi

    Kontroversi Wahabi Perihal Mengatakan “ Sayyid “ Pada Nabi

    Kontroversi Wahabi Perihal Mengatakan “ Sayyid “ Pada Nabi

    Apa Yang Menjadi Dalil Boleh Baca Al-Quran di Kuburan?

    Apa Yang Menjadi Dalil Boleh Baca Al-Quran di Kuburan?

    Dusta Wahabi Terhadap Akidah Ulama (#1)

    Dusta Wahabi Terhadap Akidah Ulama (#1)

    Cikal Bakal Ideologi Tajsim

    Cikal Bakal Ideologi Tajsim

    Fitnah Wahabi Pada Imam Syafi’i Perihal Tasawuf

    Fitnah Wahabi Pada Imam Syafi’i Perihal Tasawuf

    Jimat Kalung Balita, Bidahkah?

    Jimat Kalung Balita, Bidahkah?

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

  • Syiah

    Menyoal Cinta Syiah kepada Ahlul Bait

    Sekte Al-Kaysaniyyah: Antara Politik, Pembalasan, dan Penyimpangan

    Sekte Al-Kaysaniyyah: Antara Politik, Pembalasan, dan Penyimpangan

    Sekilas Tentang Politik Syiah

    Sekilas Tentang Politik Syiah

    Perkembangan Syiah di Indonesia

    Perkembangan Syiah di Indonesia

    Aliran Ghurabiyyah sekte Syiah Yang Keluar dari Arus Utama Islam

    Aliran Ghurabiyyah sekte Syiah Yang Keluar dari Arus Utama Islam

    Sekte Saba’iyah: Awal Mula Ekstremisme dalam Sejarah Islam

    Sekte Saba’iyah: Awal Mula Ekstremisme dalam Sejarah Islam

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

  • Lintas Agama
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
    • Buletin Tauiyah
    • e-book
    • Kajian Kitab Kiai
    • Kolom
    • Konsultasi
      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

      Asmaul-Husna: Apakah Cuma Sembilan Puluh Sembilan Nama?

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Siapa Iblis Itu?

      Siapa Iblis Itu?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

    • Resensi
    • Tokoh
      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Saad al-Din at-Taftazani

      Saad al-Din at-Taftazani

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Baghawi

      Al-Imam Al-Baghawi

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Maimuniyyah Gagal Paham

      Syekh Abdul Hâmid bin Muhammad Alî Quds

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      • Firqah
    • Wawancara
  • Video
AnnajahSidogiri.id
  • Terbaru
  • Aktual
    Nderek Guru Dengan Bijak

    Nderek Guru Dengan Bijak

    Gelar Al-Masih; antara Nabi Isa dan Dajjal

    Gelar Al-Masih; antara Nabi Isa dan Dajjal

    Imam Asyari Merintis Akidah Baru (?)

    Imam Asyari Merintis Akidah Baru (?)

    Keabsahan Dhuha Berjamaah

    Keabsahan Dhuha Berjamaah

    Mencium Kaki Ibu, Bolehkah?

    Mencium Kaki Ibu, Bolehkah?

    Apa Yang Menjadi Bukti Kebenaran al-Quran?

    Apa Yang Menjadi Bukti Kebenaran al-Quran?

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

  • Aswaja
    Allah Punya Tangan

    Tsaubaniyah; Pelaku Improvisasi Takdir

    Nabi Khidir Hanya Ilusi Sufi?

    Nabi Khidir Hanya Ilusi Sufi?

    Membantah Konsep Trinitas #2

    Khataman Nabiyyin; Antara Nabi Isa dan Nabi Muhammad

    Bukti Sifat Wujud Allah Sebelum Alam Diciptakan

    Bukti Sifat Wujud Allah Sebelum Alam Diciptakan

    Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat (part 2)

    Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat (part 2)

    Sikap Aswaja Terhadap Tradisi Masyarakat

    Sikap Aswaja Terhadap Tradisi Masyarakat

     Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat

     Turunnya Nabi Isa Menjelang Hari Kiamat

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (2)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (2)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (1)

    Eksistensi Malaikat Penjaga & Pencatat Amal (1)

  • Liberal

    Menepis Tafsir Feminis

    Memahami Makna Rahmatan lil Alamin Dengan Benar

    Memahami Makna Rahmatan lil Alamin Dengan Benar

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

  • Wahabi
    Keterlibatan Inggris Dalam Kampanye Wahabisme

    Keterlibatan Inggris Dalam Kampanye Wahabisme

    Shalawat Nabi Dan Sejarah Kelam Wahabi

    Shalawat Nabi Dan Sejarah Kelam Wahabi

    Kontroversi Wahabi Perihal Mengatakan “ Sayyid “ Pada Nabi

    Kontroversi Wahabi Perihal Mengatakan “ Sayyid “ Pada Nabi

    Apa Yang Menjadi Dalil Boleh Baca Al-Quran di Kuburan?

    Apa Yang Menjadi Dalil Boleh Baca Al-Quran di Kuburan?

    Dusta Wahabi Terhadap Akidah Ulama (#1)

    Dusta Wahabi Terhadap Akidah Ulama (#1)

    Cikal Bakal Ideologi Tajsim

    Cikal Bakal Ideologi Tajsim

    Fitnah Wahabi Pada Imam Syafi’i Perihal Tasawuf

    Fitnah Wahabi Pada Imam Syafi’i Perihal Tasawuf

    Jimat Kalung Balita, Bidahkah?

    Jimat Kalung Balita, Bidahkah?

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

  • Syiah

    Menyoal Cinta Syiah kepada Ahlul Bait

    Sekte Al-Kaysaniyyah: Antara Politik, Pembalasan, dan Penyimpangan

    Sekte Al-Kaysaniyyah: Antara Politik, Pembalasan, dan Penyimpangan

    Sekilas Tentang Politik Syiah

    Sekilas Tentang Politik Syiah

    Perkembangan Syiah di Indonesia

    Perkembangan Syiah di Indonesia

    Aliran Ghurabiyyah sekte Syiah Yang Keluar dari Arus Utama Islam

    Aliran Ghurabiyyah sekte Syiah Yang Keluar dari Arus Utama Islam

    Sekte Saba’iyah: Awal Mula Ekstremisme dalam Sejarah Islam

    Sekte Saba’iyah: Awal Mula Ekstremisme dalam Sejarah Islam

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

  • Lintas Agama
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
    • Buletin Tauiyah
    • e-book
    • Kajian Kitab Kiai
    • Kolom
    • Konsultasi
      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

      Asmaul-Husna: Apakah Cuma Sembilan Puluh Sembilan Nama?

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Siapa Iblis Itu?

      Siapa Iblis Itu?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

    • Resensi
    • Tokoh
      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Saad al-Din at-Taftazani

      Saad al-Din at-Taftazani

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Baghawi

      Al-Imam Al-Baghawi

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Maimuniyyah Gagal Paham

      Syekh Abdul Hâmid bin Muhammad Alî Quds

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      • Firqah
    • Wawancara
  • Video
No Result
View All Result
AnnajahSidogiri.id
  • Terbaru
  • Aktual
  • Aswaja
  • Liberal
  • Wahabi
  • Syiah
  • Lintas Agama
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
  • Video

Allah Menggunakan Kata Kami

M Fuad Abdul Wafi by M Fuad Abdul Wafi
25 Agustus 2025
in Lintas Agama
Reading Time: 6 mins read
A A
0
Kristen
162
SHARES
2k
VIEWS
Bagikan di FBBagikan di TwitterBagikan di WABagikan di Telegram

Kristiani

Allah memakai kata kami dalam al-Quran. Hal ini menunjukkan, Dia terdiri dari satu kesatuan. Sama seperti paham kami sebagai umat Kristen atau Katolik yang  berpaham Tritunggal, yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Muslim

Jika Anda mau belajar tentang sastra dalam bahasa, niscaya permasalahan ini akan lekas selesai. Tapi, berhubung Anda hanya mempelajari terjemahan, maka akan kita jelaskan maksud dari kata kami yang Allah sampaikan dalam al-Quran. Contoh seperti surah al-Hijr ayat ke 9:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ. (الحجر: 9)

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Quran dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9)

Mengenai ayat ini, Imam ar-Razi dalam tafsir Mafatih al-Ghaib, berkomentar:

فَأَمَّا قَوْلُهُ: (إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ) فَهَذِهِ الصِّيْغَةِ -وَإِنْ كَانَتْ لِلْجَمْعِ- إِلَّا أَنَّ هَذَا مِنْ كَلَامِ الْمُلُوكِ عِنْدَ إِظْهَارِ التَّعْظِيْمِ؛ فَإِنَّ الْوَاحِدَ مِنْهُمْ إِذَا فَعَلَ فِعْلًا، أَوْ قَاْلَ قَوْلًا قَالَ: إِنَّا فَعَلْنَا كَذَا، وَقُلْنَا كَذَا، فَكَذَا هَا هُنَا. اهـ.

Adapun firman Allah c إنا نحن نزلنا الذكر , maka sigah (bentuk) ini, meskipun menunjukkan makna jamak (plural), tapi sebenernya ini adalah bentuk ucapan para raja yang sengaja menunjukkan kemuliaan dan keagungan dirinya, karena salah satu dari mereka ketika melakukan suatu hal atau mengucapkan suatu kata maka seorang raja tersebut mengungkapkan dengan kata: “Sesungguhnya kami telah melakukan demikian, kami telah berkata demikian”. Maka begitu pulalah maksud dari ayat di sini.[1]

Syekh Muhammad al-Amin asy-Syingqithi, dalam karya-nya, al-Adzbu al-Munir, menerangkan:

وَصِيْغَةُ الْجَمْعِ فِي (نَحْشُرُهُمْ) وَفِي (نَحْنُ) لِلتَّعْظِيْمِ، كَقَوْلِهِ: (إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ) [الحجر: ٩] (إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى) [يس: ١٢] وَهُوَ جَلَّ وَعَلَا وَاحِدٌ إِلَّا أَنَّهُ يُعَبِّرُ عَنْ نَفْسِهِ بِصِيْغَةِ الْجَمْعِ لِأَجْلِ التَّعْظِيْمِ وَالْإِجْلَالِ.

Bentuk jamak (plural) pada lafaz نحشرهم dan نحن itu menunjukkan makna mengagungkan, seperti dalam QS. al-Hijr: 9 dan QS. Yasin: 12. Allah adalah Dzat yang Esa, namun ketika Allah menyebut diri-Nya sendiri dengan kata jamak (plural), itu karena adanya unsur menga-gungkan dan memuliakan diri-Nya.[2]

Penjelasan di atas juga dikuatkan oleh pendapat al-Imam al-Wahidi dalam tafsirnya, al-Bashith, sebagai berikut:

قَوْلُهُ تَعَالَى: (إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا) قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: يُرِيْدُ نَفْسَهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى. قَالَ أَهْلُ اللُّغَةِ: هَذَا مِنْ كَلَامِ الْمُلُوكِ؛ الوَاحِدُ مِنْهُمْ إِذَا فَعَلَ شَيْئًا قَالَ: نَحْنُ فَعَلْنَا، يُرِيْدُ نَفْسَهُ وَأَتْبَاعَهُ، ثُمَّ صَارَ هَذَا عَادَةً لِلْمُلُوكِ فِي الْخِطَابِ، وَإِنْ انْفَرَدَ بِفِعْلِ الشَّيْءِ قَالَ: نَحْنُ فَعَلْنَا.

Firman Allah “إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا”, Ibnu Abbas berkata : Allah menghendaki dirinya sendiri. Menurut pakar bahasa: ini termasuk ungkapan para raja. Jika salah satu dari mereka  melakukan sesuatu, maka mereka berkata, “Kami telah mengerjakanya” Maksud perkataaan tersebut adalah dirinya sendiri dan para pengikutnya. Kemudian ungkapan ini menjadi budaya para raja ketika menyampaikan kepada rakyatnya. Ketika perbuatan itu dilakukan oleh dirinya sendiri, maka dia mengatakan, “kami telah mengerjakanya.”[3] 

Baca juga; Membantah Konsep Trinitas #2

Komparasi

Dalam konteks ilmu bahasa, kata yang secara lafaz berbentuk jamak, tidak berarti maknanya juga jamak. Dan inilah fakta yang terjadi, baik dalam ilmu bahasa Arab maupun bahasa Inggris dan lain sebagainya.

Hal ini juga diaminkan oleh kitab umat Kristen atau Katolik sendiri, terutama dalam Perjanian Lama yang bahasa aslinya menggunakan bahasa Ibrani. Seperti kata Elohim (אֱלֹהִים), adalah bentuk plural dari El (אל) atau Eloah (אלוה).

Kata kerja בָּרָא (bara) berarti “menciptakan” dan digunakan secara eksklusif untuk tindakan penciptaan oleh Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dalam Kejadian 1:1, tertulis:

בְּרֵאשִׁית בָּרָא אֱלֹהִים אֵת הַשָּׁמַיִם וְאֵת הָאָרֶץ

Bereshit bara Elohim et hashamayim ve’et ha’aretz

“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”

Di sini, kata “bara” (בָּרָא) adalah bentuk lampau orang ketiga tunggal maskulin, menunjukkan bahwa subjeknya adalah tunggal, yaitu Allah. Meskipun kata “אֱלֹהִים (elohim)” berbentuk jamak, kata kerja yang menyertainya tetap dalam bentuk tunggal, menegaskan bahwa tindakan penciptaan dilakukan oleh satu entitas.[4]

Untuk bentuk jamak dari kata kerja ini, misalnya untuk subjek jamak maskulin dalam bentuk lampau, digunakan bentuk seperti “bar’u” (בָּרְאוּ), yang berarti “mereka menciptakan”. Namun, bentuk ini tidak digunakan dalam konteks penciptaan oleh Tuhan dalam Tanakh (Perjanjian Lama dalam teks Ibrani).

Musa Disebut sebagai “Elohim” dalam Keluaran 7:1:

Keluaran 7:1 (TB), Tuhan berfirman kepada Musa:

וַיֹּאמֶר יְהוָה אֶל־מֹשֶׁה רְאֵה נְתַתִּיךָ אֱלֹהִים לְפַרְעֹה וְאַהֲרֹן אָחִיךָ יִהְיֶה נְבִיאֶךָ

Vayomer YHWH el-Mosheh, re’eh netaticha Elohim le-Far’oh, ve-Aharon achikha yihyeh nevi’ekha.

“Dan TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Lihatlah, Aku telah menjadikan engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, saudaramu, akan menjadi nabimu’.”

“אֱלֹהִים (elohim)” = bentuk jamak, tapi menunjuk ke satu Musa.

Kata “Elohim” digunakan untuk Musa, menunjukkan bahwa Musa akan bertindak sebagai wakil Tuhan di hadapan Firaun. Meskipun “Elohim” berbentuk jamak, pengguna-annya dalam konteks ini tetap merujuk pada satu individu, yaitu Musa. Ini menunjukkan bahwa bentuk jamak dalam bahasa Ibrani tidak selalu menunjukkan pluralitas secara harfiah, tetapi bisa juga digunakan untuk mengekspresikan keagungan, kehormatan, atau aspek lain yang lebih kompleks.

Kemudian, adakah dalam bahasa Yunani bentuk jamak yang bukan berarti jumlah banyak (plural keagungan)? Jawabannya: ya, ada.

Walau bahasa Yunani tidak memiliki pluralis majestatis sekuat bahasa Ibrani atau Arab, namun dalam konteks teologi, beberapa istilah Yunani yang tampak jamak, tidak berarti diterjemahkan sebagai “banyak” secara harfiah. Namun, lebih menunjukkan intensitas, kedalaman, atau fungsi yang melampaui. Berikut contohnya:

  1. Kejadian 1:26

Teks Septuaginta:

Εἶπεν δὲ ὁ Θεὸς, Ποιήσωμεν ἄνθρωπον κατ’ εἰκόνα ἡμῶν, καὶ καθ’ ὁμοίωσιν ἡμῶν

“Eipen de ho Theos, Poiēsomen anthrōpon kat’ eikona hymōn, kai kath’ homoiōsin hymōn.”

Terjemahan Bahasa Indonesia:

“Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita’.”

Meskipun bentuk yang digunakan adalah plural (seperti ἡμῶν / hēmōn yang berarti “kami”), secara gramatikal, ini tetap berfungsi sebagai bentuk singular (tunggal) karena kata yang merujuk pada Tuhan itu sendiri (seperti Θεὸς / Theos yang berarti “Tuhan”) adalah singular.

Dalam bahasa Yunani, kata Theos (Tuhan) adalah kata benda tunggal yang diperlakukan sebagai singular meskipun kata ganti yang digunakan untuk merujuk padanya adalah bentuk plural (jamak).

Baca juga; Keterlibatan Inggris Dalam Kampanye Wahabisme

Di sini, kata ἡμῶν (hēmōn) adalah bentuk plural dari kata ganti ἐγώ (ego), yang berarti “kami”. Meskipun ini jamak, Θεὸς (Theos) tetap merujuk pada Tuhan yang tunggal atau singular. Ini menunjukkan bahwa hēmōn digunakan dalam konteks plural of majesty (jamak keagungan), yang tidak mengubah fakta bahwa Tuhan adalah satu.

Pentingnya grammar atau aturan tata bahasa dalam membaca teks ini adalah, jika benar-benar mengartikan kata “kami” secara literal, maka kita mengharuskan perubahan dalam grammar yang lebih mendalam, di mana kita harus melihat pengaruh kata benda yang bersangkutan. Misalnya, jika kata Theos (Tuhan) adalah jamak, bentuknya akan menjadi Θεοί (Theoi), yang berarti “gods” atau “dewa-dewa”, sangat berbeda dengan penggunaan tunggal yang ada dalam teks-teks ini.

Dalam hal ini, plural digunakan secara retoris untuk menunjukkan kebesaran Tuhan, bukan untuk menyiratkan bahwa ada lebih dari satu Tuhan.

  1. Kejadian 11:7

Teks Septuaginta (LXX) untuk Kejadian 11:7 adalah sebagai berikut:

Ἀναστὰν ἄνω, καὶ καταβῆτε ἐκεῖ, καὶ ἐμπόδισον τὸ ἔργον αὐτῶν, ἵνα μὴ συντελῶσιν.

Anastan ano, kai katabēte ekei, kai empodison to ergon autōn, hina mē syntelōsin.

Terjemahan Bahasa Indonesia:

“Mari kita turun dan mengacaukan bahasa mereka, supaya mereka tidak mengerti satu sama lain.”

Dalam kalimat ini, Tuhan berbicara tentang menghalangi pekerjaan mereka, dan bentuk jamak “αὐτῶν” digunakan untuk merujuk kepada orang-orang yang terlibat, bukan kepada Tuhan yang berbicara dalam plural of majesty.

  1. Kejadian 3:22

Teks Septuaginta (LXX) untuk Kejadian 3:22 adalah:

Καὶ εἶπεν ὁ Θεὸς· Ἰδού, ὁ ἄνθρωπος ἐγενήθη ὡς εἷς ἀπὸ ἡμῶν, γνῶναι καλὸν καὶ πονηρόν.

Kai eipen ho Theos: Idou, ho anthrōpos egenēthē hōs heis apo hēmōn, gnōnai kalon kai ponēron.

Terjemahan Bahasa Indonesia:

“Dan Allah berfirman, ‘Lihatlah, manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari kami, mengetahui yang baik dan yang jahat’.”

Dalam hal ini, kata ἡμῶν (hēmōn) kembali menunjukkan bentuk plural, meskipun Θεὸς (Theos) tetap merujuk pada Tuhan yang satu. Penggunaan plural ini adalah bentuk penghormatan dan pengagungan terhadap Tuhan.

  1. Yesaya 6:8

Teks Septuaginta (LXX) untuk Yesaya 6:8 adalah:

Καὶ ἤκουσα φωνὴν Κυρίου λέγοντος· Τίνα ἀποστελέσω καὶ τίς πορεύσεται ἡμῖν;

Kai ēkousa phōnēn Kyriou legontos: Tina apostelēsō kai tis poreusetai hēmin?

Terjemahan Bahasa Indonesia:

“Dan aku mendengar suara Tuhan yang berkata, ‘Siapakah yang akan Kuutus, dan siapa yang akan pergi untuk kami?’”

Seperti dalam ayat sebelumnya, ἡμῖν (hēmin) adalah bentuk plural dari kata ganti ἐγώ (ego), yang berarti “kami”. Namun, meskipun menggunakan bentuk plural, Κυρίου (Kyriou, Tuhan) tetap merujuk pada entitas yang tunggal, yang menunjukkan penggunaan plural of majesty.[5][6]

Meskipun tidak seumum dalam bahasa Arab dan Ibrani, penggunaan bentuk jamak untuk mengekspresikan keagu-ngan atau kehormatan juga terdapat dalam bahasa Yunani Kuno, termasuk dalam teks-teks Bible. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk jamak tidak selalu menunjukkan jumlah yang lebih dari satu, tetapi bisa digunakan untuk mengekspresikan keagungan, kehormatan, atau intensitas.

Apa yang kita lihat di sini adalah penggunaan plural of majesty, sebuah teknik linguistik yang digunakan untuk menunjukkan kebesaran dan kedaulatan Tuhan, bukan untuk menunjukkan bahwa Tuhan itu lebih dari satu. Dan juga, kita bisa temukan dalam tradisi bahasa Ibrani dan Yunani. Ini adalah cara untuk mengungkapkan kewibawaan tertinggi yang hanya bisa dimiliki oleh Yang Maha Esa.

Tuhan, meskipun berbicara dalam bentuk jamak, tetaplah Tuhan yang satu. Penggunaan kata “kami” dalam konteks ini adalah bentuk penghormatan yang mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah otoritas di atas segala otoritas, serta tidak terikat oleh bentuk-bentuk bahasa manusia yang terbatas.

 Fuad Abdul Wafi | Annajahsidogiri.id

 

 

 

[1] Ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, juz 19 hal. 123. Maktabah Syamilah.

[2] Muhammad al-Amin asy-Syingqithi, al-Adzbu al-Munir, juz 2 hal. 227.

[3] Al-Wahidi, al-Bashith, juz 12 hal. 246-247. Maktabah Syamilah.

[4] https://www.pealim.com/dict/257-livro/.

[5] https://biblehub.com/greek/2316.htm.

[6] https://biblehub.com/greek/2962.htm.

Previous Post

Tsaubaniyah; Pelaku Improvisasi Takdir

Next Post

Buletin Tauiyah 302

M Fuad Abdul Wafi

M Fuad Abdul Wafi

Alumni Pondok Pesantren Sidogiri, Tim Peneliti Annajah Center Sidogiri

Next Post
Buletin Tauiyah 302

Buletin Tauiyah 302

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Aktual
  • Aswaja
  • Buletin Tauiyah
  • e-book
  • Firqah
  • Kajian
  • Kajian Kitab Kiai
  • Kolom
  • Konsultasi
  • Liberal
  • Lintas Agama
  • Publikasi
  • Resensi
  • Serial Akidah Awam
  • Syiah
  • Tokoh
  • Wahabi
  • Wawancara

© 2012-2025 AnnajahSidogiri.ID - design theme by Tim Media ACS.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Aktual
  • Aswaja
  • Liberal
  • Wahabi
  • Syiah
  • Lintas Agama
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
    • Buletin Tauiyah
    • e-book
    • Kajian Kitab Kiai
    • Kolom
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Tokoh
      • Firqah
    • Wawancara
  • Video

© 2012-2025 AnnajahSidogiri.ID - design theme by Tim Media ACS.

  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor