Belakanggan ini, penganut pemahaman ekstrem kiri di Indonesia mulai menggencarkan suatu hal baru, sebagai bentuk usaha menyebarkan paham toleransi versi mereka. Mereka mengklaim bahwa kita tidak boleh mengatakan agama Islam adalah satu satunya agama yang benar, karena itu merupakan sifat tidak toleran terhadap penganut agama lain. Jika kita mengatur kehidupan dengan tidak boleh minum khamar maka dianggap tidak toleran terhadap pecinta khamar. Jika kita melarang seks bebas maka itu merupakan sikap tidak toleran terhadap mereka para pelaku seks bebas. Mereka berkata bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin.
kita tidak boleh melarang dan mengganggu kebebasan dari setiap individu maupun kelompok tertentu dan harus menghormati orang lain dengan cara tidak mengusik apapun yang mereka kerjakan dan yakini. Dan juga, tidak boleh memaksakan keyakinan dan kehendak kita, karena hal tersebut merupakan bentuk ke-egoisan dan tidak toleran yang sama sekali tidak mencerminkan rahmatan lil alamin. Orang Islam harus bertoleran karena agama Islam adalah rahmatan lil alamin.
Baca Juga: Mencium Kaki Ibu, Bolehkah?
Paham seperti ini bisa muncul dikarenakan kesalahan mereka dalam memahami makna toleransi dan ketidakpahaman mereka mengenai maksud dari rahmatan lil alamin.
Memang benar, Islam merupakan agama rahmatan lil alamin, karena agama Islam merupakan agama yang dibawa Nabi Muhammad ﷺ. Beliau diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam dunia. Jadi, tentu saja agama Islam adalah agama rahmatan lilalamin. Tapi kebenaran bahwa agama yang kita anut merupakan rahmatan lil alamin tidak bisa dijadikan tameng untuk membenarkan hawa nafsu, seperti yang telah dilakukan oleh para Liberalisme.
Nabi Muhammad ﷺ telah membawa kita dari jalan gelap gulita menuju jalan terang benderang yang begitu indah. Dengan ajaran dan aturan-aturan yang begitu adil dan penuh hikmah, yang membuat kehidupan menjadi damai dan bahagia bagi penganutnya. Beliau datang sebagai rahmat bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat, karena penganut ajaranya dijanjikan surga. ini adalah makna rahmatan lil alamin dalam agama Islam. Dengan artian, rahmat tersebut bisa kita ketahui dengan cara mentaati aturan-aturan baku dalam agama Islam yang sangat adil dan bijaksana. Bukan malah rahmatan lil alamin dijadikan sebagai alat untuk merusak aturan-aturan baku dalam agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Baca Juga: Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ; Rahmatan-Lil ’Alamin
Agama Islam adalah agama yang sangat toleran, tapi bukan berarti kita harus membiarkan segala kejahatan yang ada sebagai bentuk peng-aplikasian toleransi. Toleransi yang diajarkan dalam Islam adalah sebatas kita tidak mengganggu mereka non-Muslim. Kita tidak diperbolehkan membantu kegiatan-kegiatan agama non-Muslim. kita tidak boleh ridha terhadap agama mereka. Kita hanya diperbolehkan untuk bergaul dengan cara yang baik dan santun secara lahiriyah terhadap mereka. Tidak sampai menjaga gereja, apalagi sampai meyakini bahwa agama mereka merupakan salah satu jalan menuju surga.
Imam Fakruddin ar-Razi menyimpulkan dalam kitab tafsirnya, Mafatihul-Ghaib (juz. 4\hal. 168) bahwa bertoleransi dengan non-Nuslim itu terbagi menjadi tiga bagian:
- Sampai taraf ridha kepada kekufurannya dan berteman denganya karena hal tersebut. Hal ini tidak boleh, karena orang-orang yang ridha terhadap kekufuran tervonis kufur.
- Berperilaku baik secara dzahir. Beliau menyatakan bahwa hal tersebut boleh-boleh saja.
- Condong dan saling tolong-menolong dengan non-Muslim beserta meyakini bahwa agama mereka bathil. Maka dihukumi haram akan tetapi tidak sampai ke ranah kekafiran. Karena hal tersebut terkadang menarik kita untuk mempermulus jalannya agama mereka, dan akan menarik atas ridha terhadap agama mereka.
Wassalam….
Ahmad Jazuli | annajahsidogiri.id