Sekarang kita akan menjawab polemik tentang keberadaan salah satu tokoh Syiah, Abdullah bin Saba’. Benarkah dia tokoh fiktif? Jika kita merujuk ke buku-buku sejarah terpercaya, kita akan menemukan bahwa kisah Abdullah bin Saba’ tidak hanya didokumentasikan oleh ulama Sunni, bahkan tokoh Syiah yang diakui memiliki kapabilitas dan dinilai ‘tsiqah’, juga mengakui keberadaannya.
Baca Juga: Benarkah Abdullah bin Saba’ Tokoh Fiktif? (1)
Sa’ad bin Abdullah al-Qummi (w. 301 H), tokoh Syiah abad ke 3 dalam al-Maqalat wa al-Firaqnya menyatakan bahwa Saba’iyah adalah sekte pertama yang berlebihan mendukung dan mencintai Ali RA (al-ghuluw), dia berkata:
“Menurut tokoh Syiah-yang konon telah bertemu langsung dengan Imam-imam Syiah yang ma’shum, Abdullah bin Saba’ adalah orang yang pertama kali memunculkan kebencian terhadap Abu Bakar, Umar, Utsman dan para sahabat RA atas dasar perintah Sayidina Ali RA. Akan tetapi, ketika hal itu diketahui oleh Sayidina Ali RA, beliau lantas memerintahkan agar Ibnu Saba’ dibunuh. Akhirnya, ia diasingkan ke Mada’in.”
An-Nubakhti dan al-Kasyi (w. 350 H), dua guru besar generasi awal Syiah ini juga tak mau absen dalam mengungkap siapa Abdullah bin Saba’, al-Kasyi berkata dalam salah satu karangannya:
“Para pakar ilmu menyebutkan bahwa Ibnu Saba’ adalah orang Yahudi yang kemudian masuk Islam. Atas dasar keyahudiannya, ia menggambarkan Ali RA setelah wafatnya Rasulullah SAW sebagai Yusya’ bin Nun yang mendapatkan wasiat dari Nabi Musa As.”
Baca Juga: Sejarah Dan Ideologi Khawarij
Menyembunyikan Jati Diri
Jika dilihat dari beberapa riwayat tokoh-tokoh pendahulu Syiah di atas, jelas kiranya, bahwa orang-orang Syiah kontemporer berusaha menyembunyikan kenyataan ini. Sebagaimana pernyataan Dr. Nashir bin Abdillah al-Qifari dalam Ushul Madzhab al-Syiah al-Imamiyyah al-Itsnay ‘Asyariyah, bahwa orang Syiah memang sengaja berupaya menutup-nutupi peran pria ber-kunyah Ibnu Sauda’ tersebut dalam sejarah awal kemunculan alirannya. Upaya mereka dalam mengembalikan sejarah awal kemunculan sektenya pada masa Nabi SAW sebetulnya adalah upaya pelarian, guna menyangkal orang non-Syiah, dan bukti bahwa ideologi Syiah memang bersumber dari Yahudi dan doktrin-doktrin Persia. Wallahu A’lam.
Binkhozin | Annajahsidogiri.id