Tidak dapat dipungkiri, seorang yang berilmu mendapatkan garansi kebaikan dan keutamaan dari al-Quran dan Hadis, Jauh di atas derajat orang beriman yang tak berilmu dengan selisih 700 derajat. Namun di sisi lain, orang yang berilmu juga memiliki potensi untuk menjadi orang yang paling hina dan paling celaka. Sebagaimana sabda Rasulullah:
اَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ عَالِمُ لَايَنْفَعُهُ اللهُ بِعِلْمِهِ
“Orang yang paling berat siksanya pada hari kiamat adalah orang alim yang tidak diberikan manfaat oleh Allah dengan ilmunya.”
Maka penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri ulama su’, agar kita bisa berantisipasi dan syukur-syukur bisa menjauhi.
1. Menggadaikan agama dengan dunia
Ulama yang demikian biasanya hanya memprioritaskan harta dalam setiap ilmunya. Ilmunya memiliki ukuran dunia pun pula dunia telah menjadi tujuan abadinya. Kepentingan-kepentingan akhirat telah tertindas oleh nafsu.
Hasan Al-bashri berkata: “Siksa bagi para ulama adalah kematian hati. Dan kematian hati di sebabkan oleh kesibukan mencari dunia dan melupakan akhirat”.
Mereka menukar agama Allah dengan begitu murah, padahal seorang yang Alim seharusnya menjadi teladan dalam kesederhanaan. Dan seorang Alim tidak akan bisa istikamah dalam kesederhanaan jika hatinya masih mencintai dunia. Juga seorang alim tidak sepatutnya mendatangi penguasa dan orang kaya, agar ia selalu terjaga dari fitnah. Begitulah kiranya pesan Imam al-Ghazali dalam Mukhtashar Ihya’ Ulumiddin.
2. Tak mendapat petunjuk untuk mengamalkan ilmu
Allah berfirman:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang-orang yang telah kami beri ayat-ayat kami, tetapi ia berpaling darinya.”
Itu adalah gambaran tentang orang berilmu yang tidak memberi manfaat dengan ilmunya. Mereka hanya akan mendapatkan kehinaan dan kebinasaan. Imam al-Ghazali berkomentar, “ Siapapun yang mengetahui sesuatu tapi tidak mengamalkannya berarti ia adalah tahanan setan. Sungguh ia akan binasa akibat nafsunya. Lebih jauh, siapapun yang mencntoh dan mengikutinya pasti akan celaka. Bagaimana mungkin orang celaka seperti itu termasuk dalam golongan ulama?!“.
Maka mari kita terus minta kepada Allah agar terus bisa mencintai akhirat dan bisa mengamalkan ilmu. Karena ilmu itu -seperti pernyataan Sufyan ats-Tsauri- akan di panggil dengan amal. Jika di panggil, ia pasti datang. Jika tak di panggil, maka ia akan pergi.
Haikal Abdullah | Annajahsidogiri.id