Banyak umat Islam yang menilai bahwa ilmu filsafat dan sains tidak penting untuk dipelajari. Bahkan ada sebagian mereka yang mengharamkan filsafat semacam Kalam dan Sains, padahal Islam hanya menolak Filsafat versi Barat yang memang bertentangan dengan nilai Islam. Terbukti banyak para ulama seperti al-Ghazali yang ahli filsafat. Lalu bagaimana sebenarnya peran sains dan filsafat dalam Islam? Berikut hasil wawancara Muhammad Nuruddin dari Annajahsidogiri.id dengan Dr. Kholili Hasib, M.UD, selaku dosen Sejarah Perdaban Islam di IAI Dalwa:
Apa penyebab utama kemunduran berpikir umat Islam saat ini?
Yang membuat umat Islam tidak maju, karena umat Islam tidak mau berpikir. Perdaban umat Islam maju di masa lampau karena banyak ulama-ulama yang canggih dalam berpikir. Para ulama sebanarnya adalah ahli Filsafat meskipun secara disilpin kelimuan, ilmu yang mereka kuasai tidak disebut Filsafat.
Ilmu-ilmu yang dirumuskan para ulama seperti halnya Ushul Fikih dan ilmu Kalam sebenarnya secara subtansi adalah filsafat. Mereka memiliki daya pikir yang kuat. Meskipun dasar yang mereka gunakan adalah nash, namun dalam hal-hal tertentu mereka juga menggunakan nalar sebagai landasan.
Imam al-Ghazali adalah salah satu contoh ulama yang memiliki peran besar dalam kemajuan perdaban Islam. Beliau adalah ulama yang ahli dalam banyak disiplin Ilmu termasuk Ilmu kalam. Hanya saja, beberap tahun selepas beliau, malah muncul fatwa-fatwa yang mengekang dunia berfikir umat Islam.
Syed Muhammad Naquib al-Attas dalam suatu pidatonya menyebutkan bahwa yang menyebabkan kemunduran umat Islam bukan Imam Ghazali, tapi Ibnu Taimiyah. Ibnu Taimiyah pernah berfatwa bahwa ilmu Mantiq dan Kalam haram dipelajari, meskipun dalam riwayat Ibnu Hajar beliau menarik kembali fatwanya mengenai ilmu kalam. Akan tetapi murid-muridnya masih saja menggunakan fatwa-fatwa beliau tentang keharaman imu Kalam.
Kita bisa lihat saat ini banyak orang-orang yang masih sangat anti terhadap ilmu Kalam dan Filsafat. Kemarin sempat saya temukan sebuah tulisan disertasi dari seorang aktivis Hizbut-Tahrir berpaham Salafi yang mencela ilmu Kalam dengan judul “Kalam dan Filsafat Penyebab Kemunduran Islam”. Dalam tulisan tersebut, banyak sekali cacian-cacian yang ia lemparkan pada Imam Ghazali.
Dari fatwa semacam itu Umat Islam banyak yang mengabaikan ilmu Kalam dan benci terhadap Sains, sehingga umat Islam tidak canggih dalam berpikir yang menyebabkan peradaban Islam terbelakang.
Hanya saja, harus da rem yang kokoh sebelum belajar ilmu Filsafat. Sebab banyak anak muda kita khususnya di perguruan tinggi belajar ilmu Filsafat dan megkaji Islam, tapi dasar ilmu agamanya nol. Tentu hal it tidak mungkin. Bagaimana bisa mengkaji syariat namun tak paham Nahwu-Saraf, akhirnya kajiannya ngawur dan malah menjadi liberal.
Muhammad Nuruddin | Annajahsidogiri.id