Tidak butuh menunggu lama, setelah beberapa artikel mengenai jihad muncul di annajahsidogiri.id, terjadi pembunuhan 1 keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah. Menurut sebuah keterangan, pembunuhan ini dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan jihad. Dipimpin oleh Ali Kalora, Mujahid Indonesia Timur (MIT).
Kejadian itu sempat trending dengan hashtag #PrayForSigi. Dengan kemunculan berita itu, muncul pula beberapa video lawas ceramah-ceramah kaum radikal, salah-satunya ceramah Hasyim Yahya, Ketua Umum Yayasan Masjid Mujahidin.
Dengan tajuk Spirit 212 Subuh Berjemaah “Kemenangan Islam akan Datang” dia menyampaikan:
“Orang Islam yang baik itu yang menjadi teroris. Buka al-Anfal ayat 60. Datangkan kiai sapa, ustaz siapa, bahwa orang Islam itu hadir jadi teroris.”
Hasyim Yahya, Ketua Umum Yayasan Masjid Mujahidin.
Apakah al-Anfal Ayat 60 Membenarkan Aksi Teror?
وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ – ٦٠
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).
(QS. Al-Anfal [8]: 60)
Hasyim Yahya dengan lantang membenarkan aksi teroris, dengan berpijak pada surat Al-Anfal ayat 60. Juga, dia menantang para kiai dan para ustaz perihal ayat itu. Seharusnya, dia jangan menantang, melainkan bertanya dengan baik-baik bagaimana bunyi dan pengertian ayat di atas.
Nyatanya, ayat di atas sama-sekali tidak ada yang membenarkan aksi teror. Secara garis besar, ayat tersebut berbunyi untuk kita bersiap diri, bukan meneror. Imam al-Baghawi dalam tafsirnya (3/371) menjelaskan:
الإِعْدَادُ: اِتِّخَاذُ الشَّيْءِ لِوَقْتِ الْحَاجَةِ
“Al-I’dad adalah mengambil sesuatu saat waktu hajat”
Selaras dengan itu, Imam Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya juga menjelaskan:
وَالإِعْدَادُ التَّهَيُّئَةِ وَالْإِحْضَارِ
“Al-I’dad adalah: bersiap diri”
Ini sama-sekali tidak membenarkan kaum muslimin untuk meneror tanpa sebab. Apalagi sampai mengatakan bahwa, Islam yang baik adalah mereka menjadi teroris. Ini sangat tidak nyambung dengan ayat yang dibuat pijakan.
Ayat itu menjelaskan sangat berkaitan dengan ayat sebelumnya yang membahas seputar perjanjian dengan orang kafir, yang berpotensi untuk dikhianati. Oleh karenanya, kita bersiap diri. Bukan justru meneror, layaknya para teroris.
Semoga mereka mendapat hidayah!
Muhammad ibnu Romli | Annajahsidogiri.id