Kita sering mendengar orang-orang mengatakan bahwa agama Islam merupakan agama yang ilmiah. Dari berbagai macam bukti dari segala aspek, banyak orang yang mengklaim bahwa agama Islam adalah agama ilmiah. Namun, yang menjadi permasalahan di sini adalah, apakah memang benar agama Islam merupakan agama ilmiah? Meninjau kenyataan yang ada, banyak para ilmuan justru tidak memeluk Islam?
Tentu pertanyaan ini merupakan tantangan besar bagi umat Islam untuk membuktikan keilmiahan Islam. Sebab, jika tidak kita tanggapi dengan serius, hal itu akan membuat orang-orang awam ragu kepada agama Islam. Oleh karena itu, untuk menjawabnya, ada beberapa hal yang mungkin perlu kita cermati dalam pembahasan kali ini:
Islam adalah Agama yang Ilmiah
Kalau melihat pertanyaan barusan, sepertinya, ini merupakan problem yang cukup penting untuk kita bahas. Selain supaya masyarakat mantap akan keilmiahan Islam, pembahasan mengenai hal ini juga penting menjadi topik pembahasan, supaya dengan adanya bukti-bukti ini akan banyak orang-orang yang berbondong-bondong masuk ke agama Islam dengan sukarela.
Kita ambil salah satu contoh dalam al-Quran:
مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (الرحمن [٥٥]: ١۹)
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, (QS. ar-Rahmân [55]: 19)
Ayat barusan menjelaskan tentang dua laut yang bertemu dengan warna yang berbeda. Ayat tersebut terbukti secara ilmiah setelah adanya fenomena dua laut yang bertemu dengan beda warna, yang berada di kawasan berok, singkil, aceh.
selain itu, kelimiahan islam juga terbukti ketika kita melihat ayat berikut:
(الطور [٥٢]: ۰٦) وَالْبَحْرِ الْمَسْجُوْرِۙ
dan laut yang di dalam dasarnya ada api. (QS. At-Thûr [52]: 6)
ayat barusan menceritakan fenomena api yang berada di dasar laut, hal tersebut terbukti dengan ditemukannya fenomena api yang berada di dasar lautan di Bumi. Api-api tersebut keluar secara alami akibat letusan-letusan gunung api bawah laut. penemuan tersebut bermula setelah perang dunia kedua yang ditemukan oleh para ilmuan yang mencari bahan-bahan mineral yang cadangannya hampir habis. hal tersebut tertera dalam buku Miracles of Al-Qur’an & As-Sunnah.
Islam sendiri memang menekankan para pemeluknya untuk bersikap ilmiah terhadap ajaran Islam itu sendiri. Dalam hal ini ulama sangat memperhatikan apakah kita menerima ajaran yang benar dari Rasulullah. Lebih detail lagi, Ibnu Sirin mewanti-wanti agar umat Islam tidak sembarangan menerima ilmu agama:
ﺇِﻥَّ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩِﻳْﻦٌ ﻓَﺎﻧْﻈُﺮُﻭْﺍ ﻋَﻤَّﻦْ ﺗَﺄْﺧُﺬُﻭْﻥَ ﺩِﻳْﻨَﻜُﻢْ
“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapakah kalian mengambil agama kalian.” (Mukadimah Shahih Muslim)
Ini menandakan bahwa agama Islam merupakan agama ilmiah, meninjau agama Islam sendiri mewanti-wanti supaya tidak sembarangan dalam menerima suatu ajaran kecuali memang orang-orang yang terpercaya dalam kelimuannya. Ulama mengistilahkan hal tersebut degan sanad.
Bersambung…
Moh Zaim Robbani | Annajahsidogiri.id