Kerasukan setan (kesurupan) sudah menjadi fenomena yang sering terjadi dalam kalangan masyarakat, khususnya Indonesia yang sangat kental dengan hal mistis. Mayoritas masyarakat Indonesia sangat percaya dengan kesurupan, bahkan selalu mengaitkannya dengan sesuatu yang berbau mistis, namun beberapa kalangan modern sangat menolaknya dan meyakini kesurupan dari jin hanyalah tahayul orang-orang kuno, mereka menganggap kesurupan sebenarnya hanyalah gejala gangguan jiwa karna depresi yang tidak ada kaitannya dengan jin atau setan.
اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ
Imam Al Qurtubi dalam mengomentari ayat di atas beliau menyatakan;
فِي هَذِهِ الاَيَةِ دَلِيلٌ عَلَى فَسَادِ إِنْكَارِمَنْ أَنْكَرَالصَّرْعَ مِنْ جِهَّةِ الجِنِّيْ وَزَعَمَ أَنَّهُ فِعْلُ الطَّبَائِعِ وَاَنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَسْلُكُ فِيْ لإِنْسَانِ وَلَايَكُوْنُ مِنْهُ مَسٌّ
“Ayat ini adalah bukti kesalahan orang yang mengingkari adanya kesurupan dari jin, dan menyangka itu hanyalah gejala kejiwaan menusia, serta beranggapan jin tidak bisa masuk kedalam tubuh manusia’’(Al-Qurtubi. Hal 230). Pernyataan Al-Qurtubi juga diperkuat dengan jawaban Imam Ahmad ketika ditanya oleh putranya sebagaimana keterangan dalam kitab Al-Jin;
قَالَ عَبْدُ اللهِ بِنْ أَحْمَدَ بِن حَنْبَلْ؛ قُلْتُ لِأَبِيْ: إِنَّ اَقْوَامًا يَزْعُمُوْنَ اَنَّ الجِنِّيْ لَايَدْخُلُ فِيْ الإِنْسَانِ. فَقَالَ:يَابُنَيَّ يَكْذِبُونَ هُوَ ذَا يَتَكَلَّمُ عَلَى لِسَانِهِ
Abdullah Bin Ahmad Bin Hanbal mengatakan; “aku berkata pada ayahku, ‘sesungguhnya orang-orang menyangka bahwa jin tidak bisa masuk pada manusia”. beliau menjawab; “wahai anakku! mereka telah berbohong bahkan jin bisa berbicara melalui lisan orag tersebut”. (Al-Jin Hal. 80).
Dari dalil-dalil di atas kita sudah bisa menyimpulkan bahwa fenomena kesurupan dari jin memang benar adanya, bukan tahayyul yang muncul dari hayalan orang-orang terdahulu.
Faktor
Mengenai penyebab masuknya jin dalam tubuh manusia sangat banyak sekali, dalam kitab Ar-Ruqyah As-Syar’iyah di jelaskan, di antara faktor yang sering menjadi penyebab kesurupan adalah dendam jin pada manusia karena merasa terganggu oleh prilaku seseorang, misalnya, tempat tinggal mereka dirusak atau dikencingi oleh menusia. Imam Ibnu Taimiyah juga mengatakan; “gangguan jin terhadap manusia ada yang bermotifkan dorongan syahwat, nafsu, cinta buta, seperti yang sering terjadi pada sesama manusia.
Cara Mengatasi
Masyarakat di Indonesia masih banyak mengatasi kesurupan dengan cara yang diharamkan dalam syari’at, seperti meminta pertolongan pada jin ataupun dukun, padahal banyak cara mengatasi kesurupan dari ulama yang jauh dari kesyirikan dan dilegalkan syari’at. Ada beberpa cara yang dijelaskan dalam kitab Ar-Ruqyah As-Syar’iyah. Pertama, meminta pertolongan pada Allah untuk mengeluarkan jin tersebut. Kedua, membacakan empat ayat di awal surah Al-Baqoroh, ayat kursi serta dua ayat setelah ayat kursi dan tiga ayat terakhir surah Al-Baqarah pada orang yang kesurupan. Ketiga, menakuti jin tersebut dengan api, serta mengancam untuk membakarnya jika tidak mau keluar. Masih sebenarnya cara-cara mengatasi kesurupan yang diajarkan ulama, tinggal kita merujuk pada kitab-kitab ulama.
Muhammad Nuruddin | Annajahsidogiri.id