Para nabi dan syuhada menjalani kehidupan yang berbeda dengan manusia pada umumnya di alam barzakh. Mereka merasakan dan mencecap nikmat yang tidak dicicipi di dunia. Allah SWT memberikan anugerah serta nikmat itu di alam barzakh sebab dunia bukan tempat yang layak untuk ini.
Keadaan syuhada lebih sempurna dari selainnya sedangkan para nabi lebih sempurna dari syuhada, karena nabi mengemban amanah menyebarkan ilmu dan syariat yang ditujukan pada tiap kaumnya. Amanah itu diberikan langsung oleh Allah SWT, baik melalui alam mimpi atau alam sadar (ilham).
Baca Juga: Antara Malaikat dan Nabi, Siapa yang Lebih Utama?
Dalam kitab Tafsir Jalalain dijelaskan, syuhada yang berjuang di jalan Allah, untuk menegakkan kalimat Allah mereka tidak mati, hanya saja roh mereka hidup di perut burung hijau yang beterbangan sesuka hatinya di dalam surga.
Kehidupan mereka nan sempurna tertata rapi, mulia, mereka terjamin baik dari makanan, minuman, buah-buahan dan fasilitas lainnya yang membuat dirinya merasa nyaman. panca indera mereka sangat sempurna, baik pandangan, penglihatan, peraba atau perasa. Perasaaan mereka setiap detiknya diliputi kelezatan yang tiada bandingannya di dunia. Sebagaimana perkataan Ibnu Katsir;
َفَلَمٌَا وَجَدُوا طَيِّبُ مَاكِلِهِمْ وَمَشْرَبِهِمْ وَحُسْنُ مَقِيْلِهِمْ قَلُوا ياَ لَيْتَ اِخْوَانُنَا يَعْلَمُوْنَ مَا صَنَعَ اللهُ بِنا
“Jika mereka tahu kenyamanan tempat makan minum dan baiknya perkataan mereka. mereka berkata, ‘seandainya saudaraku mengetahui yang Allah buat untuk kita’.”
Abil Muhammad Hasan | Annajahsidogiri.id