Teman-teman, serial akidah awam kali ini, menjelaskan redaksi bait nazam Akidah Awam yang menerangkan tentang Nabi Saleh.
Biodata
Salah satu nabi yang kisahnya diabadikan dalam Al-Quran adalah Nabi Saleh. Nama beliau disebut sebanyak sembilan kali dalam Al-Quran. Nabi Saleh merupakan nabi kelima yang diutus oleh Allah ﷻ, Beliau tergolong keturunan Nabi Nuh. Secara silsilah ialah Saleh bin Ubaid bin ‘Ashif bin Masih bin ‘Abid bin Hadzir bin Tsamud bin Amir bin Irim bin Syam bin Nuh.
Allahﷻ mengutus Nabi Saleh kepada http://kaum Tsamud, sebuah kaum yang merupakan anak-pinak dari kakek moyang yang bernama Tsamud. Khalifah yang menempati bumi setelah dimusnahkannya kaum Ad ialah kaum Tsamud. Kompleks perumahan yang dihuni oleh kaum Tsamud berdomisili di Hijir, sebuah kawasan yang bertempat di antara Hijaz dan Syam.
Pada mulanya, kaum Tsamud menyembah patung berhala, lalu Allah ﷻ mengutus Nabi Saleh untuk mengajak mereka kembali menyembah Allahﷻ. Nahasnya, sedikit dari kalangan Kaum Tsamud yang mengikuti ajakan dan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Saleh.[1]
Baca Juga: Allah adalah Tuhan Negri Mekah?
Mukjizat
Di antara mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Saleh ialah kemampuan untuk memunculkan unta betina besar yang sedang hamil dari sebuah batu yang berukuran sangat besar.
Ketika keimanan kaum Tsamud mulai lemah, dan banyak kekufuran dari kalangan mereka, Nabi Saleh memberi nasehat, mengajak mereka kembali menyembah Allahﷻ, Dan melarang mereka untuk menyembah patung berhala.
Dari sekian banyak upaya yang dikerahkan dalam mengajak kaumnya untuk menyembah Allah ﷻ, sedikit kaum Tsamud yang menerima ajakan Nabi Saleh. Bahkan, saat Nabi Saleh mengajak mereka, kaum Tsamud malah menantang Nabi Saleh untuk menciptakan unta yang muncul dari batu besar yang ada saat itu, sebagai bukti atas kebenaran ajakan dan ajaran Nabi Saleh.[2]
Atas kekuasaan Allah ﷻ, Nabi Saleh mengabulkan tantangan yang dipinta oleh kaumnya dengan memunculkan unta besar yang sedang hamil dari batu besar sesuai permintaan mereka. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah ﷻ berikut;
وَيَـٰقَوْمِ هَـٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمْ ءَايَةًۭ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِىٓ أَرْضِ ٱللَّهِ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍۢ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌۭ قَرِيبٌۭ
“Dan wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah ﷻ, sebagai mukjizat untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah ﷻ, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa (azab).” (QS. Hud [11]:64)
Baca Juga: Beda Mukjizat Beda Potensi
Kerasulan Nabi Saleh
Selain memikul kenabian, Nabi Saleh juga tergolong rasul. sehingga, disamping Nabi Saleh mendapatkan wahyu, beliau juga diperintah untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada umat beliau. Allah ﷻ berfirman;
كَذَّبَتْ ثَمُودُ ٱلْمُرْسَلِينَ. إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ صَـٰلِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ. إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ.
“Kaum Tsamud telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Saleh berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu tidak bertakwa?. Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu’.” (QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 142-144)
Dalam kitab ash-Shâwi, Syekh Muhammad menjelaskan bahwa yang dimaksud rasul di atas adalah Nabi Saleh.
Terkait kerasulan Nabi Saleh, Syekh Nawawi al-Banteni dan Syekh Ramdan al-Buti mengkategorikan Nabi Saleh sebagai nabi sekaligus rasul yang wajib diketahui secara terperinci. Artinya, umat Islam wajib mengetahui nama “Saleh” bahwa beliau tergolong nabi sekaligus rasul Allah ﷻ. Andaikan nama beliau disodorkan kepada umat Islam, tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengingkari kenabian dan kerasulan Nabi Soleh.
Fakhrul Islam| Annajahsidogiri.id
[1] An-naisaburi, Abu Ishaq, Ahmad bin Muhammad, Qasas al-Anbiyâ’, Dâr al-Kutub al-Islâmiyah Beirut Lebanon, cetakan kedua. hlm.61-62.
[2] Ash-Shobuni, Muhammad Ali, an-Nubuwah wa al-Anbiyâ’, Dâr al-Qalam Damaskus, cetakan keempat, hlm. 306-312.