Dalam kitab Ummul Barâhîn, Imam as-Sanusi menjelaskan dalil-dalil dari seluruh sifat wajib 20 Allah, mulai dari Wujud, Qidam, Baqa, dan seterusnya. Dalam penjelasan tentang sifat Wujud, imam as-Sanusi mengatakan bahwa dalil Allah memiliki sifat Wujud adalah keberadaan alam. Sebab, tidak mungkin alam ini tercipta dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Penjelasan ini pun menimbulkan pertanyaan: “Lantas, sebelum alam diciptakan, apa yang menjadi bukti Allah bersifat Wujud?”
Baca Juga: Sifat Wujud; Berikut Pembahasan Para Ulama
Untuk menjawab pertanyaan ini, penting kiranya kita merujuk pada kitab al-Ma’man min ad-Dhalâlah karangan Kiai Nawawi bin Abd. Djalil. Dalam bab Fî Mabhatsid-Dalil ‘an Wujûdllah (Pembahasan Dalil Wujud Allah) beliau menjelaskan bahwa alam ini mungkin (mungkin ada dan mungkin tidak ada), dan segala sesuatu yang mungkin pasti memiliki pencipta, artinya segala sesuatu yang mungkin pasti memiliki sesuatu yang membuat sisi wujud-nya lebih tinggi daripada sisi ‘adam-nya. Maka keberadaan alam, artinya kemunculannya setelah ketidakberadaannya, itu disebabkan oleh sesuatu yang membuat sisi wujud-nya lebih tinggi daripada sisi ‘adam-nya. Jika pencipta alam membuat sisi wujud alam lebih tinggi daripada sisi ‘adamnya, maka sisi wujudnya menang, artinya alam itu diwujudkan.
Baca Juga: Memahami Sifat Wujud Allah
Lebih lanjut lagi, beliau menjelaskan, bahwa sebelum alam diciptakan, alam memiliki dua sisi yang derajatnya sama (50:50), yakni sisi alam akan wujud (diadakan) dan sisi alam akan ‘adam (ditiadakan selama-lamanya). Nah, karena keduanya memiliki derajat yang sama, maka kedua sisi ini sama- sama membutuhkan Zat yang bisa meninggikan salah satu derajat dari kedua sisi tersebut. Semisal yang ditinggikan adalah sisi wujud, sehingga yang sebelumnya 50:50 menjadi 75:25, yang hal ini kemudian akan menjadikan alam berhak diciptakan dikarenakan derajatnya yang lebih tinggi dari ‘adam. Begitu juga sebaliknya, jika sisi ‘adam ditinggikan deratnya, sehingga ‘adam memiliki nilai 75 sedangkan wujud 25, maka alam akan ditiadakan selama-lamanya. Adapun Zat yang berhak untuk meninggikan sisi wujud atau ‘adam tersebut adalah Tuhan, karena hanya Ialah yang bisa memutuskan alam untuk ada atau tidak.
Baca Juga; Mengenal Katolik, Kristen, dan Yahudi
Dari kenerangan di atas, bisa ditarik sebuah kesimpulan, bahwa dalil Allah bersifat Wujud sebelum alam diciptakan adalah imkânul âlam, kemungkinan alam akan diwujudkan atau ditiadakan. Sebab, selama proses peninggian derajat dari salah satu dua sisi alam, pasti ada Zat yang melakukan peninggian derajat tersebut. Dan Zat itulah yang kita sebut dengan Tuhan.
Ahmed Nazari Abdan | AnnajahSidogiri.ID