Bulan lalu, masyarakat Indonesia kembali heboh akibat salah seorang dai kondang yang masuk gereja sekaligus berceramah di hadapan umat Nasrani. Lantas bagaimana kita menyikapi fenomena seperti ini. Tentunya dalam hal ini akan memunculkan dua kubu yang saling berlawanan, ada yang mengapresiasi dengan baik sebab dapat mempererat ikatan saudara antar-umat beragama, dan ada kubu lain yang memberikan komentar negatif bahkan tidak segan-segan untuk memurtadkan sang dai. Untuk menyikapi fenomena semacam ini, Buletin Tauiyah pada edisi 236 ini akan menkaji secara ilmiah terkait sikap Aswaja dalam kasus masuk gereja. Di edisi kali ini pula, kami suguhkan kajian tentang batas antara iman dan kafir. Lebih lanjut, kami juga membahas hati manusia yang merupakan intisari dari setiap perilaku manusia. Terakhir, tersaji kajian terkait makanan yang disuguhkan ketika tahlilan. Selamat menikmati!
Link download PDF: Download Buletin Tauiyah 236