Imam Burhanuddin Abul Amdad Abu Ishaq Ibrahim bin Ibrahim bin Hasan bin ‘Ali al-Laqani, merupakan Seorang mufti abad ke 17 M dan seorang profesor di Universitas al-Azhar kairo Mesir. Imam Ibrahim al-Laqani bermazhab Maliki dan lahir pada kisaran tahun 969 H atau 971 H di Negara Mesir. Disamping mengajar, Imam Ibrahim al-Laqani juga seorang penulis yang aktif. salah satu kitab Imam Ibrahim al-Laqani yang kerap menjadi rujukan ulama ahli kalam ialah Kitab Jauharatut-tauhid.
Baca Juga: Telisik Prisma Berpikir Teologi Imam Al-Asy’ari (Bagian I)
Imam Ibrahim al-Laqani wafat pada tahun 1041 H di umur yang ke 70 tahun. Namun, tidak ada satupun sejarawan yang dapat memastikan tahun kematian beliau. Namun, yang mendekati ialah tahun 1041 H/1631 M.
Imam Ibrahim al-Laqani sejak kecil sudah banyak menguasai berbagai disiplin ilmu, khususnya dalam ilmu agama. Beliau juga banyak berguru pada ulama-ulama besar di zamannya seperti, Imam Syamsuddin ar-Ramli pengarang Kitab Nihayatul Muhtaj ila Syarhi al-Minhaj, Imam Ahmad bin Qasim pengarang Kitab AL-Ayatul Bayyinat ‘Ala Syarh Jam’ul Jawami’ dan ulama besar lainnya yang bermazhab Syafii. beliau juga berguru pada Imam Ahmad al-Bulqini al-Waziri, Syekh Muhammad ibn at-Tarjaman, dan Imam as-Syarnubi. Konon, atas perintah Imam as-Syarnubi lah Imam al-Laqani mengarang Kitab Jauharatut-Tauhid sebagaimana yang di tulis dalam Kitab syarh–Shawi ‘ala jauharatut tauhid.
Di samping banyaknya guru yang membimbing, Imam Ibrahim al-Laqani juga terkenal memiliki banyak sekali murid. diantaranya, putranya yang bernama Abdus Salam Ibnu Ibrahim bin Ibrahim al-Laqqani (w. 1078 H) pengarang Kitab Ittihâful-Murîd bi-Jauharatit-Tauhîd, sayyid ahmad al-Hasyimi pengarang Kitab Mukhtarul Ahadits an-Nabawiyah, syekh yasin al-Himshi, Syekh Imam Muhammad bin Abdullah bin Ali al-Kharasyi (1010-1101 H/1601-1690 M), sekaligus orang pertama yang diangkat menjadi Syekh al-Azhar dan masih banyak lagi murid-murid beliau yang di kemudian hari menjadi ulama-ulama besar.
Dalam pengembaraan panjangnya ketika menuntut ilmu, terlihat sekali dari banyaknya karya tulis yang ia lahirkan. Diantara kitab yang ia karang meliputi ilmu teologi (aqidah) yaitu Kitab Ta’liqul Fawaid ‘Ala Syarhil ‘aqaid dan Kitab Jauharatut-Tauhid yang berisi 144 bait. Imam al-Laqani juga mensyarahi kitab tersebut dengan tiga buah kitab yaitu, Kitab ’Umdah al-Murid (syarh Kabir) Talkhis at-Tajrid (Syarh Wasath) dan Hidayatul-Murid (Syarh Shaghir). wallahu a’lam.Disadur dari Kitab Fathul-Qarib al-Majid Syarh jauharatut-tauhid
Irvan | Annajahsidogiri.id