Syafaat secara bahasa itu wasilah, secara harfiahnya adalah permintaan pertolongan (kebaikan) pada orang lain. Syafaat juga diistilahkan bantuan khusus untuk orang yang memerlukan pertolongan dari orang tertentu; usaha seseorang dalam meminta kepada orang lain dalam segi manfaatnya atau menghilangkan kemudaratannya. Mudahnya, kita memahami syafaat adalah minta pertolongan pada orang lain supaya diringankan dari siksaan, baik karena dosa besar atau kecil.
Tiap orang pasti membutuhkan bantuan orang lain. Dalam hal ini syafaat orang saleh. Jika sekadar mengandalkan kemampuannya, berarti dia sombong. Agama tidak membenarkan demikian, lantaran hal itu berpotensi menafikan atsar orang lain.
Allah Maha Mengasihi kepada hamba-Nya, dengan menganugerahkan syafaat kepada orang khusus untuk menolong orang lain salamat dari neraka. Dalam Jauharatu-Tauhîd diterangkan:
و غيره من مرتضى الاخيار # يشفع كما قد جاء في الاخيار
“Selain nabi dari orang-orang terpilih yang diridhoi, dapat memberi syafaat sebagaimana yang telah ditetapkan hadits dan nash.”
Yang dimaksud selain nabi adalah para ulama, syuhada, dan salihin. Karena mereka termasuk orang-orang pilihan dan yang diridai oleh Allah. Mereka termasuk ahli khair. Karena kebaikan mereka itu bisa menular pada umat Islam, sesuai derajat dan makam mereka masing-masing. Dalam kitab Ahkamul-Ahkam diceritakan:
.حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَرْوَانَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عَنْبَسَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَلَّاقِ بْنِ أَبِي مُسْلِمٍ عَنْ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْفَعُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلَاثَةٌ الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْعُلَمَاءُ ثُمَّ الشُّهَدَاءُ
“Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Marwan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami ‘Anbasah bin Abdurrahman dari ‘Allaq bin Abu Muslim dari Aban bin ‘Utsman dari ‘Utsman bin ‘Affan dia berkata; Rasulullah bersabda, “Tiga golongan yang akan memberi syafaat kelak di hari Kiamat, yaitu; para nabi kemudian para ulama dan para syuhada.”
Hadis ini menjelaskan terjadinya syafaat pada hari kiamat. Karena kaum muslimin akan mengalami kesulitan menghadapi pertanggungjawaban amal semasa hidup di dunia. Namun, atas izin Allah kesulitan yang dialami mereka kelak mendapat pertolongan dari orang-orang khusus, terpilih yaitu para nabi, ulama dan syuhada. Diperkuat hadis lain, Rasulullah bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَفَعَتْ الْمَلَائِكَةُ وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ وَلَمْ يَبْقَ إِلَّا أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنْ النَّارِ فَيُخْرِجُ مِنْهَا قَوْمًا لَمْ يَعْمَلُوا خَيْرًا قَطُّ قَدْ عَادُوا حُمَمًا
“Allah berfirman bahwa malaikat, nabi, orang-orang mukmin dapat memberi syafaat, dan tidak tersisa kecuali kasih sayang dari Yang Maha Mengasihi. Allah menggenggam satu genggaman dari neraka dan suatu kaum dikeluarkan yang tidak pernah melakukan kebaikan sama sekali.”
Dijelaskan juga orang mukmin yang telah selamat dari tanggungannya mereaka mampu menolong saudaranya, yang tertera dalam kitab Sahih Bukhari Muslim yaitu “… Apabila mereka (orang-orang mukmin) melihat bahwa diri mereka telah selamat, mereka berkata tentang saudara-saudara mereka, Wahai Rabb kami, tolonglah saudara-saudara kami, mereka dulu shalat, puasa dan berbuat kebaikan bersama kami. ‘Lalu Allah berfirman, ‘Masuklah ke neraka, siapapun dari kalian yang memiliki iman sebesar dinar, maka keluarkanlah ia.’ Lalu Allah membuat mereka tidak dapat tersentuh api, dan mereka pun mendatangi saudara-saudara mereka di neraka. Sebagian mereka ada yang tubuhnya masuk ke neraka sampai kaki, ada juga yang sampai betis. Mereka pun mengeluarkan arang-orang yang mereka kenal, lalu keluar. Allah berfirman lagi, ‘Masuklah, sesiapa yang kalian dapati memiliki iman sebesar setengah dinar, maka keluarkanlah ia.’ Mereka pun mengeluarkan orang-orang yang mereka kenal, lalu kembali. Allah kembali berfirman, ‘Masuklah, sesiapa yang kalian dapati memiliki iman sebesar debu, maka keluarkanlah Ia. ‘Dan mereka pun mengeluarkan orang-orang yang mereka kenal.”
Hadis ini sangat jelas kasih sayang Allah untuk hamba-Nya. Kasih saying Allah lebih besar daripada siksaan-Nya. Kelembutan rasa yang dimiliki oleh Allah dicurahkan dengan syafaat yang diberikan pada orang-orang khusus. Hadis di atas terdapat satu kaum yang dibebaskan oleh-Nya. Karena rasa kasih saying-Nya yang begitu besar, dan pastinya yang dikeluarkan adalah orang-orang yang mengucapkan 2 kalimat syahadat yang tidak akan bertentangan dengan hadis lain.
Abil Mohammad | AnnajahSidogiri.ID
Comments 0