Nabi Isa adalah utusan yang hingga hari ini masih hidup dan akan turun dari langit ke bumi saat akhir zaman nanti, sebagai tanda besar terjadinya hari kiamat, sebagaimana yang diyakini umat Islam. Ketika turun ke bumi, Nabi Isa tidak membawa syariat baru. Beliau mengikuti syariat Nabi Muhammad, dan hal ini sudah disepakati oleh ulama ahlusunah.
Sebagian ulama menduga bahwa Nabi Isa turun ke bumi dengan tujuan mengangkat taklif. Pendapat ini ditolak oleh al-Qurtubi dalam kitab Tadzkirah-nya. Beliau mengatakan bahwa Nabi Isa turun dengan mengikuti syariat Nabi Muhammad sekaligus menjadi pembaharu (mujaddid) syariat Rasulullah SAW. Nabi muhammad bahkan pernah berkata kepada Umar, “Andaikan Nabi Musa masih hidup, niscaya ia menjadi pengikutku.”
Baca Juga: Syariat Nabi Muhammad Sudah Final
Allah memberi amanah kepada Nabi Isa untuk membersihkan bumi dari kaum Yahudi dan membunuh Dajal laknatullah. Allah memberikan Nabi Isa kelebihan bisa membunuh Dajal. Hal itu terjadi setelah Dajal mempunyai banyak pengikut.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah Rasulullah berkata, “Demi Zat yang mana diriku berada dalam kekuasaannya, akan turun Nabi Isa di antara kalian dengan menegakkan keadilan, lalu memecahkan salib, membasmi babi dan menghapus pajak dan akan melimpah ruah harta benda sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Ahmad).”
Mengenai tempat Nabi Isa turun, Rasulullah sudah menjelaskan hal ini sebagaimana hadis riwayat shahabat Aus bin Aus ats-Tsaqafi, Rasulullah bersabda, “Nabi Isa akan turun di menara putih bagian timur masjid Damaskus.” (HR Thabrani dalam kitab al-Kabir wal Ausath)
Meskipun terdapat hadis lain yang menyatakan bahwa Nabi Isa akan turun di Baitul-Maqdis, mayoritas ulama berpendapat Nabi Isa akan turun di menara putih masjid Damaskus. Salah satunya Ibnu Katsir, beliau memaparkan dalam kitab an-Nihayah juz 1 halaman 42, “Ketika Dajal keluar, Nabi Isa akan turun dari langit ke bumi di menara putih bagian timur masjid Damaskus pada waktu shalat fajar.”
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda, “Nabi Isa akan turun ke bumi lalu menikah sampai mempunyai anak. Beliau akan tinggal di bumi selama 45 tahun dan akan dikebumikan di samping makamku sehingga menjadi satu makam di antara makam Abu Bakar dan Umar.”
Syekh Samsuddin Abu Abdillah al-Qurthubi juga mengutip pendapat Abu al-Laits as-Samarqandi dalam kitab yang sama mengatakan, “Nabi Isa akan menikahi wanita dari bangsa Arab setelah membunuh Dajal sampai mempunyai anak perempuan, beliau wafat setelah hidup selama dua tahun.”
Ketika Dajal mengetahui bahwa Nabi Isa sudah turun dari langit, ia melarikan diri menuju Palestina. Maka Nabi Isa mengejarnya sampai menemukannya di suatu daerah yang dikenal dengan nama Babu-Luth. Ketika Dajal melihat Nabi Isa, ia langsung meleleh sebagaimana garam meleleh di dalam air. Nabi Isa lantas menghancurkan Dajal dengan satu tikaman dan membunuhnya.
Dalam kitab an-Nihayah juz 1 halaman 89 Ibnu Katsir menjelaskan, “Nabi Isa turun di menara timur Damaskus pada masa bumi dikuasai al-Masih Dajal. Nabi Isa berkumpul bersama umat Islam untuk berangkat bermaksud mencari keberadaan Dajal. Beliau menuju ke arah Baitul-Maqdis. Ketika Dajal mengetahui keberadaan pasukan Islam di daerah Aqabatun Afiq maka dia melarikan diri. Sampai Nabi Isa menemukannya di daerah Babu-Luth, Nabi Isa membunuhnya dengan memeranginya seraya berkata, ‘Sungguh engkau tidak akan terlewatkan dari pukulanku’.”
Demikianlah kronologi terbunuhnya Dajal di tangan Nabi Isa. Setelah kematian Dajal, Islam kembali terasingkan seperti pada masa awal-awal Nabi Muhammad diutus. Hal ini menunjukkan hari kiamat semakin dekat, hal mana pada hari itu tidak ada yang bisa menyelamatkan diri kecuali pertolongan Allah. Wallahu a’lam
M. Nuril Ashabi Luthfi | Annajahsidogiri.id