Kristiani: Keselamatan yang ditawarkan oleh agama Islam adalah suatu doktrin yang tidak benar. Karena dalam Surah Maryam:71 dijelaskan, semua orang pasti akan memasuki neraka tanpa terkecuali. Lalu bagaimana orang Islam dapat mengklaim selamat dan masuk surga? Padahal al-Qur’an pun telah menetapkan neraka bagi seluruh manusia.
Muslim: Ada tiga poin yang akan kami paparkan terkait surah Maryam:71 itu, sebagaimama berikut,
1) pada lanjutan ayat tersebut, yaitu ayat ke-72 dari surah Maryam jelas disebutkan, ثُمَّ نُـنَجِّى الَّذِيۡنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيۡنَ فِيۡهَاجِثِيًّا
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.”
Makna dari ayat ini telah menjawab apa yang Anda sampaikan. Bahwa orang yang bertakwa akan Allah selamatkan dari api neraka. Takwa artinya menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Seyogianya Anda tidak asal comot ayat dan menyimpulkan tanpa meneruskan pada ayat selanjutnya.
2) Para ulama dalam beberapa tafsir berbeda pendapat mengenai makna dari kata (wariduha), apakah berarti masuk atau hanya lewat di neraka. Namun, semua sepakat bahwa orang yg bertakwa akan Allah selamatkan.
3) Ada suatu hal yang harus Anda pahami, bahwa dalam Islam ada sebagian orang yang mendapatkan keistimewaan khusus, sehingga mereka diselamatkan oleh Allah tanpa memasuki neraka. Tidaklah keistimewaan itu Allah berikan, melainkan karena rida dan pertolongan-Nya. Baik disebabkan amal dari hamba itu, ataupun hal yang lain.
Seperti sabda Rasulullah SAW,
لَنْ يَدْخُلَ النَّارَ رَجُلٌ شَهِدَ بَدْرًا وَالْحُدَيْبِيَةَ
Tidak akan masuk neraka, orang yang mati syahid dalam perang Badar dan Hudaibiyah. [HR. Ahmad, Shahih]
Komparasi
Dalam doktrin Anda, yang sering kita dengar ialah datangnya Yesus Kristus ke dunia untuk menebus dosa umat manusia di tiang salib. Tepatnya dengan sebutan dosa waris. Dosa waris ini adalah doktrin yang Anda yakini disebabkan Adam memakan buah pengetahuan. Sehingga seluruh umat manusia yang lahir ke dunia ini pasti membawa dosa sejak ia lahir, baik laki-laki maupun perempuan. Pertanyaan saya simpel, di mana ada ayat yang menjelaskan bahwa Yesus pernah membenarkan atau mengajarkan doktrin tersebut? Jawabannya tidak ada. Itu hanya sebuah doktrin yang tak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Biasanya, sebagian kawan anda akan membawakan dalil dalam Roma 5:12, “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”
Ayat ini adalah ayat yang paling jelas terkait doktrin dosa waris daripada ayat-ayat yang lain. Karena jika kita lihat dalam Yohanes, Lukas, Markus dan Matius atau bahkan di perjanjian lama. Tidak ada perikop yang menjelaskan secara tegas tentang doktrin tersebut.
Tetapi, perlu Anda pahami. Jika Anda berdalil dengan Roma 5:12, akan sangat rapuh dan mudah terbantahkan karena dua alasan. Pertama, dosa waris hanyalah doktrin dari pribadi Paulus. Tidak pernah diajarkan oleh Yesus dan murid-muridnya yang lain. Bahkan di perjanjian lama juga tidak ada. Kedua, jika Anda mengatakan bahwa semua yang disampaikan Paulus telah disahkan oleh Yesus. Adakah ayat atau sejarah yang menceritakan bahwa Yesus pernah berbincang-bincang langsung dengan Paulus terkait pengesahan surat-surat Paulus dalam Bibel? Jelas tidak ada.
Baca Juga: Umat Islam Masuk Gereja, Bolehkah?
Jika anda tetap ngeyel dengan mengatakan Yesus telah membenarkan surat-surat Paulus dalam Bibel dengan melalui ilham. Lalu bagaimana anda membantah 1 Korintus 11:14, di ayat itu Paulus mengatakan, “Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang.” Lucu, bukan? di sini Paulus sedang menghina Yesus. Karena rambut Yesus panjang, dan ternyata lelaki berambut panjang adalah lelaki yang hina, kata Paulus. Atau di ayat yang lain. Seperti perkataan Paulus dalam Galatia 3:13, “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ”Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”.
Pada ayat ini jelas Paulus menghina Yesus dengan berkata, orang yang mati di kayu salib adalah orang yang terkutuk.
Secara logika saja, jelas mustahil Yesus mengilhamkan pembenaran terkait surat-surat Paulus yang isinya justru menghina Yesus sendiri. Lalu, jika tidak dengan cara diilhamkan. Apakah dengan via WA, Telegram, FB atau Instagram?
Kira-kira bagaiamana perasaan Yesus jika tahu pada dua perkataan Paulus di atas. Marah atau Senyum?
M. Fuad Abd. Wafi | annajahsidogiri.id