Dalam masyarakat kita, kedekatan tokoh agama atau kiai dengan umat menjadikan mereka sebagai panutan utama dalam beragama. Namun, taklid buta terhadap tokoh agama sering kali membuat sebagain pengikut meniru, bahkan membenrkan perilaku buruk sang tokoh. Padahal, dalam Islam, kebaikan dan keburukan tetap memiliki ukuran yang jelas. Menjadikan kesalahan tokoh sebagai pembenaran tindakan adalah sebuah penyimpangan. Oleh karena itu, diperlukan sikap kritis dan rasional dalam menyikapi keteladanan, agar tidak terseret dalam keburukan yang dibungkus atas nama ketaatan.
Kini, topik dan paham buta tersebut akan kami kupas dalam edisi Tuiyah ke 300, dari sudut pandang yang lebih rasional dan religius, serta lebih bijak dan beretika dalam mengikuti tokoh, Sehingga akan menciptakan taklid yang lebih terarah dan harmonis, tanpa harus bertaklid buta dan memaksa kesalahan menjadi kebenaran.
link Download PDF: Download Buletin Tauiyah 300