Pertanyaan:
Seiring berkembangnya akidah di lndonesia atau bahkan dibelahan dunia, banyak bermunculan aliran yang mengaku sebagai golongan Ahlusunah walJamaah. Sebenarnya, bagaimana sebuah kelompok bisa dikatakan berakidah Ahlusunah walJamaah?
Hamba Allah
Jawaban:
Nabi telah bersabda terkait perpepecahan umat kelak ini dengan redaksi yang berbeda-beda. Diantaranya yang diriwayatkan Imam Dawud:
ألاَ إنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ اِفْتَرَقُوْا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً، وَإِنَّ هَذِهِ اْلمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ: ثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِيْ النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِيْ الجَنَّةِ، وَهِيَ الجَمَاعَةُ.
“Ingatlah! Sesungguhnya umat-umat sebelum kalian terpecah belah menjadi 72 kelompok. Sedangkan kelompok ini akan terpecah menjadi 73 kelompok; 72 di neraka dan satu di surga. Mereka adalah al-Jama’ah.”
Adapun redaksi hadis dari imam Turmudzi berikut ini:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً
“Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, ‘Yahudi terpecah belah menjadi 71 atau 72 golongan. Nasrani terpecah menjadi 71 atau 70 golongan. Sedangkan umatku terpecah menjadi 73 golongan.
Semakin hari, bukti dari hadis tersebut semakin tampak. Kian waktu menjadi banyak aliran bermunculan, bahkan mengaku sebagai golongan Ahlusunah Waljamaah. Lantas, siapakah golongan Ahlusunah walJamaah sebagaimana yang dimaksud Nabi?
Syaikh Hasyim Asyari dalam kitab Risalatu Ahlisunah walJamaah halaman delapan mengatakan:
قَالَ الشِّهَابُ الْخَفَاجِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى فِي نَسِيْمِ الرِيَاضِ: وَالْفِرْقَةُ النَّاجِيَةُ هُمْ أَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ. هُمْ أَبُو الْحَسَنِ اْلأَشْعَرِيُّ وَجَمَاعَتُهُ أَهْلُ السُّنَّةِ وَأَئِمَّةُ الْعُلَمَاءِ
“Syihab al-Khafaji dalam kitab Nasimir-Riyadh mengatakan; ‘Kelompok yang selamat adalah Ahlusunah walJamaah. Mereka adalah Imam Abu Hasan al-Asyari dan pengikutnya.
Imam Abu Said al-Khadimi al-Hanafi dalam kitab Bariqatu Mahmudiyah fi Syarhi Thariiqatin Mahmudiyyatin wa Syari’atin Nabawiyatin (hal: 1/233) menambahkan juga Imam al-Maturidi beserta para pengikutnya:
(قَالُوْا مَنْ هِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَاَلَ مَا) أَيْ مِلَّة (أنا عليه وأصحابي) وَهِيَ أَهْلُ السُنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ مِنْ المَاتُرِيْدِيَّةِ وَالْأَشَاعِرَةِ
“(Shahabat bertanya ‘Siapa mereka golongan yang selamat, Rasul?’ Nabi menjawab ‘Mereka adalah yang mengikuti jejak lampahku dan para shahabatku’.) Mereka adalah Ahlusunah walJamaah dari golongan kelompok Asyairah dan Maturidi.”
Lantas, bagaimana jika ada golongan yang mengaku golongan Ahlusunah namun perilakunya sangat tidak menceminkan Ahlusunah; Mencaci shahabat Nabi, mengakafirkan mayoritas orang Muslim dll?
Tentu mereka tetap tidak bisa dikatakan sebagai kelompok Ahlusunah walJamaah. Sebab jatidiri Ahlusunah bukan dengan pengakuan, melainkan dengan pekerjaan dan ucapan.
فَإِنْ قِيْلَ كُلُّ فِرْقَةٍ تَدَّعِيْ أَنَّهَا أَهْلُ السُنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ قُلْنَا ذَلِكَ لَا يَكُوْنُ بِالدَعْوَى بَلْ بِتَطْبِيْقِ اْلقَوْلِ وَاْلفِعْلِ
“Bila ada yang bertanya, ‘Semua kelompok menklaim dirinya adalah Ahlusunah walJamaah’. Maka kami jawab bahwa jatidiri sebagai golongan Ahlusunah walJamaah tidaklah berdasarkan pengakuan melainkan ucapan dan perkataan” (Bariqatu Mahmudiyah fi Syarhi Thariiqatin Mahmudiyyatin wa Syari’atin Nabawiyatin <hal: 1/233>)
Ghazali | Annajahsidogiri.id