Nahdlatul ulama (NU) adalah salah satu dari organisasi yang mewadahi pemikiran Ahlussunnah wal-Jama’ah. Kaum Nahdliyin adalah para pejuang paham Ahlussunnah wal-Jama’ah yang sangat kompeten dalam membentengi akidah nusantara. Namun saat ini, tidak banyak yang memahami pemahaman yang mencakup terhadap pembahasan aswaja sesuai dengan NU.
Untuk menaggulangi problem ini, maka hadirlah buku yang disusun oleh para tim Aswaja Center PWNU Jawa Timur yang menjelaskan tentang aswaja secara lengkap dan eksplisit. Buku ini berjudul “Khazanah Aswaja Memahami, Mengamalkan, dan Mendakwahkan Ahlussunnah Wal-Jama’ah”.
Buku ini sangat membantu bagi para pemula yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan NU dan Aswaja.
penyusun buku
Buku ini disusun oleh tim Aswaja Center PWNU yang berjumlah delapan orang yaitu;
1. KH. Abdurrahman Nafis, Lc, M.H.I.
2. M. Idrus Ramli
3. Faris Khoirul Anam, Lc, M.H.I.
4. M. Ma’ruf Khozin
5. Ahmad Muntaha AM
6. Yusuf Suharto, S. Ag, M.P.D.I.
7. Fatkul Chodir, M.H.I.
8. MZ. Muhaimin, M.Pd.i.
Awal buku ini, dimulai dengan kata pengantar yang disampaiakan oleh Rais ‘Aam PBNU Yaitu Dr. KH. Ma’ruf Amin. Kemudian dilanjut oleh kata pengantar dari tim penulis yang diwakili oleh ketua tim penlis yaitu KH. Abdurrahman Nafis, Lc, M.H.I.
Deretan pembahasan buku
Jika disimpulkan, maka pembahasan dalam buku ini terbagi menjadi enam pembasan yang tercakup dalam enam bab.
Bab pertama, Mafâhim Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang mencakup terhadap sejarah islam mulai masa Rasulullah ﷺ sampai pada masa Imam Mazhab Empat dan pada masa al-Asy’ari dan al-Maturidi. Juga sejarah Ahlussunnah Wal- Jama’ah, pola berpikir dan hal-hal yang menunjukkan bahwa al-Asy’ari dan al-Maturidi adalah representasi dari Ahlussunnah Wal- Jamaah.
Bab kedua, Akidah Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang menjelaskan tentang perincian seputar akidah 50. Mulai dari sifat-sifat Allah ﷻ dan sifat-sifat para Nabi, serta penjelasan bahwa akidah 50 tercakup dalam kalimat tauhid. Kemudian menjelaskan permasalahan seputar akidah 50, amaliyah yang dipresepsi bid’ah, serta propaganda tauhid Uluhiyah, Rububiyah, dan al-Asma` wa as-Shifat.
Bab ketiga, Fikih Ahlussunnah Wal-Jama’ah membahas tentang urgensitas ilmu fikih dan bermazhab, biografi imam mazhab empat, perbedaan mazhab, dan permasalahan fikih yang sering dipermaslahkan.
Bab keempat, Tasawuf Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang mencakup terhadap definisi tasawuf, tentang para sufi, relevansi tasawuf, syubhat-syubhat yang berkaitan dengan tasawuf, keterkaitan tasawuf dengan hal lain, biografi ulama tasawuf, serta mencakup permasalahan seputar ilmu tasawuf.
Bab kelima, Kelompok dan Aliran dalam Sejarah Umat Islam yang mencakup pembahasan seputar sekte-sekte yang muncul dalam islam. Juga membahas aliran-aliran sempalan yang ada dan pernah eksis di bumi nusantara. Juga menjelaskan seputar FPI yang merupakan salah ormas besar yang berpengaruh baik pada Indonesia. Pada sub terakhir dibab ini membahas tentang liberal dan akar-akar pemikirannya serta syubhat yang dilontarkan.
Bab terakhir, dengan judul ke-NU-an, menerangkan sejarah ringkas munculnya Nahdhatul Ulama yang berpedoman kepada akidah Ahlussunnah Wal- Jama’ah. Awal mula penamaan, para tokoh yang berperan dalam NU. Kemudian menjelaskan tentang resolusi jihad yang digelorakan oleh NU, pemikiran serta peran dan jasa NU pada negara.
Dengan demikian, buku ini secara lengkap dan sistematis membahas tentang akidah, syariah, dan tasawuf dalam organisasi Nahdhatul Ulama. Sehingga buku ini sangat cocok untuk dibaca para pemuda Nahdhiyyin agar mendapatkan pemahaman tentang NU dengan benar dan utuh.
Hadziqil Fahimi | AnnajahSidogiri.Id