Kejadian ini ramai dibicarakan di media sosial. Menurut keyakinan sebagian masyarakat, jika pintu dibuka, beberapa saat kemudian, yang membuka akan meninggal. Salah satu video yang sangat viral merekam kejadian pengetukan pintu tengah malam sempat membuat heboh masyarakat.
Dalam versi lain tapi hampir sama, teror kematian disebabkan sahutan kepada suara tanpa rupa. Cara kerjanya mirip dengan ketukan pintu. Dia yang menjawab suara itu, akan meninggal beberapa saat kemudian.
Dua Masalah Mendasar
Tentu kita tidak akan menyangkal segala kejadian yang memang faktanya terjadi. Tentang ketukan dan suara, apalagi sampai ada bukti video, kita tidak mengingkarinya. Sebab kejadian itu memang terjadi.
Baca Juga: Percaya Ramalan: Potret Kemunduran Manusia Modern
Yang jadi problem adalah, apakah betul ketukan pintu itu terjadi karena kekuatan mistis di luar perilaku atau keisengan manusia? Sebab belakangan, sebagaimana diberitakan Kompas.com, pengetukan pintu yang terekam dalam video viral itu hanyalah keisengan tangan-tangan tak bertanggungjawab.
Oke, katakanlah ketukan pintu itu terjadi karena kekuatan mistis, tetapi apakah ketukan pintu dan kematian adalah berkaitan? Siapa yang bisa memastikan, misalkan pernah terjadi, kalau orang itu meninggal disebabkan ketukan pintu atau menjawab suara tanpa rupa?
Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
Hanya karena kabar itu hampir selalu didengar, dibicarakan, atau bahkan dipercaya banyak orang, tidak berarti kabar itu pasti benar. Ukuran kebenaran sesuatu tidak ditinjau dari banyaknya orang yang membicarakannya, tetapi pada hakikat sesuatu itu sendiri. Dulu, pada zaman Rasulullah, hampir semua penduduk percaya pada kabar bohong bahwa Sayidah Aisyah melakukan tindakan tidak senonoh dengan salah satu shahabat. Tapi jumlah orang yang percaya, tidak menjadi alat ukur kebenaran. Cerita tentang hal ini kemudian popular disebut “haditsul-ifki” (cerita bohong).
Dan memang tidak seharusnya kita bercerita tentang apa pun yang kita dengar. Sebelum menjawab pertanyaan tentang jerengkong (sejenis hantu yang dipercaya berasal dari arwah manusia yang sudah meninggal/arwah gentayangan) Syekh Ismail bin Zain berkata dalam kitabnya, Qurratul-Ain bi Fatȃwȃ Ismail az-Zain hlm. 22-23:
“Tidak seharusnya orang itu bercerita apa pun yang ia dengar. Dalam hadis disebutkan, ‘Cukuplah dengan menceritakan setiap apa pun yang didengar, seorang bisa disebut pembohong’.”
Lalu apa jawaban beliau terkait fenomena jerengkong yang sudah sangat viral dan hampir semua orang Indonesia tahu (walau pun ada perbedaan nama dari satu daerah ke daerah lain)? Beliau melanjutkan:
“Dan tidak seharusnya orang-orang meyakini ini. Syariat datang untuk melarangnya. Nabi Muhammad bersabda:
لا عَدْوَى ولا طِيَرَةَ ولا هامَةَ ولا صَفَرَ
‘Tidak ada penyakit yang menyebar sendiri, efek anggapan sial, ruh orang meninggal yang merasuk ke dalam burung dan terbang mengelilingi rumahnya, dan tidak ada kesialan di Bulan Safar’.”
Termasuk dalam fenomena pengetukan pintu ini. Walau pun sudah begitu banyak orang yang memercayainya, tidak lantas membuat cerita itu benar.
Masalah yang timbul dari fenomena ini kemudian berlipat saat orang-orang mengaitkan sesuatu yang sebenarnya tidak berkaitan; ketukan pintu (yang masih belum pasti keberadaanya) dan kematian. Dilihat dari sudut mana pun, hal ini bertentangan dengan teori medis.
Dalam literatur Islam, pengaitan keburukan kepada sesuatu yang tidak semestinya disebut dengan thiyarah (kadang juga disebut tathyaur/tasyaum). Nabi Muhammad melarangnya, kata Imam al-Qurthubi dalam Tafsȋrul-Qurthûbi juz 6 hlm. 46, karena merupakan perilaku orang Jahiliyah dan bentuk sikap berburuk sangka kepada Allah I .
Kebenaran pengetukan pintu saja belum bisa dipastikan (bahkan lebih dekat kepada hoaks), masih berburuk sangka kepada Allah. Sudah jatuh, tertimpa tangga.
Badruttamam | Annajahsidogiri.id