pertanyaan
Assalamualiakum, Ustaz. Alhamdulillah, setelah membaca artikel “Nilai Kebaikan Orang Kafir”, saya merasa mendapat penerangan yang jelas. Hanya saja, sekarang ada satu soalan lagi yang muncul di benak saya berkaitan artikel ini; jika ada orang kafir yang rajin melakukan bakti sosial, mendermawakan hartanya untuk kebaikan, dll, lalu ia masuk Islam. Lantas bagaimana status amal yang ia lakukan selama masih kafir setelah masuk Islam?
Muhammad Shafiq Elias | Via Website
Jawaban
Waalaikumsalam. Pada artikel “Nilai Kebaikan Orang Kafir”, telah dijelaskan bahwa kebaikan yang orang kafir lakukan layaknya fatamorgana belaka. Ia tidaklah sedikitpun mendapat balasan baik, kelak di akhirat. Meskipun sebagian ulama ada yang mengatakan tetap mendapat kebaikan, namun hanya di dunia saja, tidak di akhirat. Hal ini sebagaimana penyampaian Syekh Abdul Aziz Ath-Tharifi dalam Kitâbut-Tafsîr wal-Bayân li Ahkâmil-Qur’an:
واللهُ عَدْلٌ لا يَظلِمُ الناسَ شيئًا فإنْ كان للكافرِ حَسَنةٌ في الدُّنيا، عَجَّلَها له، فيَنتفِعُ منها في دُنْياه، حتَّى إِذَا كَانَ في الآخِرةِ، لَم يَجِدْ مِن ذلك شيئًا
“Allah Maha Adil dan tidak akan menzalimi siapapun. Oleh karenanya, jika orang kafir mengerjakan kebaikan, maka akan langsung dibalas di dunia dan bermanfaat dalam kehidupan dunia saja. Namun kelak di akhirat mereka tidak akan mendapatkan apa-apa.”
Namun yang pasti, mereka tidak sepeserpun mendapat kebaikan kelak di akhirat. Jadi amal-amal baik yang ia lakukan selama masih hidup, sia-sia belaka. Imam Abu Sulaiman al-Khattabi dalam kitab A’lâmul-Hadîts mengatakan:
فَإِنْ مَاتَ عَلَى كُفْرِهِ كَانَتْ هَدْرًا أَوْ كَمَا قَالَ فِي اْلقُرْآنِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاْلإِيْمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
“Jika orang kafir mati tetap dalam keadaan kafir maka amal kebaikan yang ia lakukan selama hidupnya, hanyalah sia-sia.”
Demikian itu mungkin sudah maklum adanya. Lantas, bagaimana dengan pertanyaan kita kali ini; apakah kebaikan orang kafir yang masuk Islam tetap terhitung sebagai pahala?
Sebelum bahas jauh-jauh, marilah kita simak hadis berikut:
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ أَشْيَاءَ كُنْتُ أَتَحَنَّثُ بِهَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ مِنْ صَدَقَةٍ أَوْ عَتَاقَةٍ وَصِلَةِ رَحِمٍ فَهَلْ فِيهَا مِنْ أَجْرٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْلَمْتَ عَلَى مَا سَلَفَ مِنْ خَيْرٍ
“Saya (Hakim) berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu, saat masih di zaman Jahiliyah aku sering beribadah, semisal dengan cara bersedekah, membebaskan budak dan juga menyambung silaturahim, apakah dari itu semua, aku akan mendapatkan pahala?’ Maka Nabi menjawab: ‘Kamu akan menerima dari kebaikan yang dahulu kamu lakukan’.”
Baca Juga : Mengasihi Orang Kafir
Dari hadis inilah ulama banyak berpendapat bahwa orang kafir ketika masuk Islam, maka amal kebaikannya akan tetap ia dapat. Imam Ibnu Batthal dalam Syarah Sahih Bukharinya mengatakan, “Sebagian ulama berpandangan dari hadis ini (hadis sahabat Hakim), bahwa orang musyrik ketika masuk Islam maka dicatat baginya semua pahala yang ia lakukan sebelum masuk Islam dan dihapus segala kejelekan yang ia lakukan sebelum masuk Islam.” Pendapat ini juga disokong oleh Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul-Bari-nya.
Syekh Zakariya al-Ansari dalam Minhâtul-Bârî menambahkan bahwa hadis di atas memiliki penguat dari hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Darul-Quthni yang berbunyi:
إِذَا أَسْلَمَ الكَافِرُ فَحَسُنَ إِسْلاَمُهُ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ كُلَّ حَسَنَةٍ كَانَ زَلَفَهَا وَمَحَى عَنْهُ كُلَّ سَيِّئَةٍ كَانَ زَلَفَهَا وَكَانَ عَمَلُه بَعْدَ ذَلِكَ الحسنةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ وَالسَّيِّئَةُ بِمِثْلِهَا إِلَّا أَنْ يَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهَا
“Jika seseorang masuk Islam lalu memperbaiki keislamannya maka Allah akan menuliskan untuknya setiap kebaikan yang dia lakukan, dan dihapus setiap keburukan yang ia lakukan, kemudian setelah itu (setiap) kebaikan dibalas dengan sepuluh hingga tujuhratus kali lipat, sedangkan keburukan akan dibalas dengan semisalnya, kecuali jika Allah memaafkannya.”
Dari dua hadis di atas sekaligus penjelasan ulama, bisa kita tarik benang merah bahwa kebaikan orang kafir yang masuk Islam akan tetap mendapatkan pahala dari Allah, karena keislaman yang ia raih. Bedahalnya jika orang kafir tetap dalam kekafirannya hingga mati, maka kebaikan yang ia dapat hangus selamanya. Wallahu A’lam.
Ghazali | Annajahsidogiri.id