Dalam Islam, sebuah perbuatan baik itu disebut amal saleh. Kata ini banyak sekali disebutkan dalam al-Quran yang kebanyakan disebut bersandingan dengan kata iman. Salah satunya adalah ayat berikut:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 82)
Baca Juga: Awas Dosa Jariyah
Dari sini ulama sepakat bahwa keimanan menjadi syarat mutlak diterimanya sebuah amal kebaikan. Tanpanya, amal kebaikan apapun akan sia-sia. Oleh karena itu, non-Muslim tidak akan mendapat balasan apapun di akhirat dari amal baik yang dilakukan semasa hidupnya, artinya mereka tidak bisa masuk surga karena amal baik yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan ada syarat yang tidak terpenuhi, yaitu iman.
Allah berfirman:
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
“Dan kami perlihatkan segala amal kebaikan yang dilakukan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS. al-Furqân: 23)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan, “Ketika Allah menghisab amal para hamba-Nya yang baik dan yang buruk pada hari kiamat. Pada waktu itu amal orang-orang Musyrik yang disangka membawa kebaikan bagi mereka, ternyata tidak memiliki nilai apapun.
Hal itu disebabkan tidak terpenuhinya syarat diterimanya amal, yaitu ikhlas hanya kepada Allah dan sesuai dengan syariat Allah.”
Lantas apakah amal baik yang dilakukan oleh orang non-muslim sia-sia? Tidak, kebaikan orang non-muslim tidak sia-sia, sebab meskipun tidak mendapat balasan apapun di akhirat, kebaikan orang non-muslim akan mendapatkan balasan di dunia. Sebagaimana sabda Rasulullah:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَظْلِمُ مُؤْمِنًا حَسَنَةً يُعْطَى بِهَا فِى الدُّنْيَا وَيُجْزَى بِهَا فِى الآخِرَةِ وَأَمَّا الْكَافِرُ فَيُطْعَمُ بِحَسَنَاتِ مَا عَمِلَ بِهَا لِلَّهِ فِى الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا أَفْضَى إِلَى الآخِرَةِ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَةٌ يُجْزَى بِهَا
“Sesungguhnya Allah tidak menzalimi seorang mukmin atas amal kebaikan yang dia lakukan, Allah membalas kebaikannya di dunia dan di akhirat. Adapun orang kafir Allah memberinya makanan (rezeki) di dunia sebagai balasan atas kebaikannya, akan tetapi ketika di akhirat nanti, maka kebaikannya tidak ada nilainya lagi dan dia tidak mendapatkan balasan apa-apa.” (HR. Muslim No. 2162)
Selain itu, kebaikan yang dilakukan non-Muslim tersebut diharapkan bisa meringankan siksanya kelak di akhirat, sebagaimana kebaikan Abu Lahab ketika memerdekakan Tsuwaibah karena bahagia atas kelahiran Nabi Muhammad.
Baca Juga: Berdamai dengan Non Muslim
Dijelaskan dalam Hâsyiyatul-Bujairami ‘alal-Khatîb bahwa Imam Ramli pernah ditanya, “Apakah non-Muslim mendapatkan pahala atas kebaikan yang tidak membutuhkan niat, seperti sedekah dan hadiah?” Beliau menjawab, “Iya, Allah akan meringankan siksanya kelak di akhirat melalui kebaikan tersebut. Artinya, yang diringankan selain siksa kekufuran.”
Walhasil, dari penjelasan di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa amal baik non-Muslim tidaklah sia-sia, hanya saja bagaimana pun non-Muslim beramal saleh, mereka tidak akan masuk surga, sebab kunci agar seseorang bisa masuk surga adalah beriman kepada Allah. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa meninggal dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, niscaya dia akan masuk surga.” (HR. Muslim). Wallâhu a’lam.
Kanzul Hikam | Annajahsidogiri.id