Pada masa awal-awal Islam istilah Ahlussunnah wal jamaah masih tidak dipakai, mereka secara umum disebut dengan sebutan Kaum Muslimin, karena pada saat itu masih belum ada kelompok-kelompok menyimpang, baru ketika terjadi fitnah syahidnya Sayyidina Utsman RA umat mulai terpecah belah menjadi beberapa sekte, saat itulah istilah Ahlussunnah wal jamaah mulai digunakan, seperti yang tulis oleh Imam Muslim dalam Muqaddimah Shahih Muslim menukil dari Imam Ibnu Sirin:
عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، قَالَ لَمْ يَكُونُوا يَسْأَلُونَ عَنِ الإِسْنَادِ، فَلَمَّا وَقَعَتِ الْفِتْنَةُ قَالُوا سَمُّوا لَنَا رِجَالَكُمْ فَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ السُّنَّةِ فَيُؤْخَذُ حَدِيثُهُمْ وَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ الْبِدَعِ فَلاَ يُؤْخَذُ حَدِيثُهُمْ
“Pertamakali para ulama tidak menyakan prihal isnad, maka saat terjadi fitnah para ulama bertanya: ‘Sebutkan para rawinya? Ketika rawinya adalah kelompok Ahlussunnah maka hadisnya diterima, namun ketika rawinya adalah Ahli Bidah, maka hadisnya tidak diterima” [Muqaddimah Shahih Muslim hadis ke-27]
Baca Juga: Menelusuri Asal-Usul Ahlussunnah Wal Jamaah #1
Puncaknya pada Abad ke-III saat Khalifah Al-Ma’mun berkuasa yang kemudian menjadikan paham Mu’tazilah sebagai Ideologi resmi Negara, para ulama yang tidak sefaham dengan Ideologi Negara akan diintrogasi. Contohnay masalah Keberadaan Al-Quran: apakah Al-Quran itu makhluk apakah tidak? Bila mereka mengatakan bahwa al-Quran adalah kalamullah bukan makhluk, secara otomatis mereka akan dijebloskan penjara dan bila mereka mengatakan al-Quan adalah Makhluk maka mereka akan bebas.
Peristiwa ini oleh sejarawan disebut sebagai Mihnah Khalqil Quran (Inkuisi paham kemakhlukan al-Quran). Golongan yang konsisten mengatakan bahwa al-Quran itu adalah kalamullah yang qadim, bukan makhluk yang hadist oleh para ulama disebut dengan golongan Ahlussunnah wal jamaah karena konsisten dengan ajaran Rasulullah dan para sahabat serta menjaga kebersamaan antar kaum muslimin (tidak menjadi pemberontak sekalipun pemerintahannya bejat).
Baca Juga: Maksud Aswaja Itu Moderat
Selanjutnya kelompok Ahlussunnah wal jamaah menyusun sebuah konsep yang sesuai ajaran Rasulullah dan Salafus Shalih untuk membantah kelompok yang menyimpang, seperti Mu’tazilah -kita tahu kebanyakan pemahamannya memakai metode akal- dan golongan ini dikenal dengan sebutan Asyariayah dan Maturidiyan karena pelopornya adalah Abul Hasan Al-Asyari dan Abu Mansur Al-Matudiri. Maka tidak heran jika pada masa selanjutnya saat disebutkan Ahlussunnah wal Jamaah maka yang dimaksudkan adalah Kelompoknya Imam Abul Hasan Al-Asyari dan Abu Mansur Al-Maturidi.
Fauzan Imron | Dewan Pakar Annajah Center Sidogiri
Comments 0