Membaca Yasin tiga kali adalah salah satu amalan Ahlusunah yang kerap umat muslim lakukan pada malam tengah bulan Syakban, khusunya di Indonesia. Biasanya dalam kegiatan ini, kita niati pembacaan pertama supaya panjang umur serta selalu mendapatkan taufiq yang mendorong untuk melakukan ketaatan. kedua agar dijaga dari segal penyakit dan mendapat rezeki yang lancar, ketiga supaya kaya hati dan husnul khatimah.
Namun, lagi-lagi amalan yang kita anggap baik-baik saja tetap dilirik oleh kelompok Wahabi sebagai keharaman dengan beralasan hal itu tak pernah dilakukan sebelumnya dan mengandung unsur pengkhususan satu hari dengan ibadah. Seharusnya, ibadah tidak boleh dilaksanakan dengan hati kosong dari Allah dan juga tidak akan diterima tanpa niat ikhlas karena Allah semata. Sedangkan, tujuan-tujuan dunia sepertimana yang dilakukan kebanyakan orang Muslim saat sebagaimana di atas adalah batil.
Dalam al-Quran Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
“Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)”(QS. Al-Bayyinah [98] : 5)
Mbah Muhammad Najih bin Mbah Maimun, salah satu ulama Indonesia ternama menjawab tanggapan Wahabi yang sinis diatas, dalam kitabnya, Jul Mawaqif Wakalimat as-Sayid Muhammad Alwi al-Maliki -sebuah kitab yang secara khusus beliau kumpulkan dari perkataan, pendapat gurunya; as-Sayid Muhammad Alwi al-Maliki- bahwa membaca yasin dengan niat mengharap kebaikan dunia dan akhirat sebagaimana diatas tidaklah masalah.
Baca Juga: Nisfu Syakban; Antara Malam Berkah dan Malam Bidah
Menurut beliau (As-Sayid Muhammad Alwi al-Maliki) tidak ditemukan adanya pendorong untuk mengatakan hal ini dilarang. Sebab tradisi membaca yasin tiga kali tersebut menggunakan bacaan al-Quran, dzikir dan doa untuk tujuan tertentu itu sudah pernah dipratekan oleh para salaf dan ternyata sangat dilegalkan. yang pastinya, hal itu harus disertai dengan niat ikhlas karena Allah semata sebelumnya.
Sebab salah satu cara tawasul yang disepakati caranya adalah dengan bertawasul terhadap amal baik yang pernah kita lakukan. Salat, puasa, membaca al-Quran dan semacamnya bisa menjadi tangga kita untuk menggapai angan- angan kita kepada Allah. Dengan dalil hadis tiga orang yang terjebak dalam gua. Orang pertama bertawasul dengan perlakuan baiknya kepada kedua orang tuanya. Orang kedua dengan menghindari dari zina yang ia mampu lakukan. Sedangkan ketiga dengan sifat amanah dirinya terhadap harta orang lain. bertawasul dengan amal amal tersebut secara jelas membuat mereka terbebas dan selamat.
Oleh karena itu, ulama kita sangat getol dalam mendorong untuk melakukan amal baik di malam itu. Di antaranya dengan membaca yasin tiga kali disertai niat yang ikhlas semata- mata karena Allah dan mengharap kebaikan dunia dan akhirat.[1] Wallahu a’lam.
Ahmad Kholil | Annajahsidogiri.id
[1] Muhammad Najih, Jul Mawaqif Wakalimat as-Sayid Muhammad Alwi al-Maliki, 356-357. Al-Maktabah al-Anwariyah.