Di tengah gemuruh sejarah yang tak pernah berhenti, lahirlah tokoh ternama, pengarang kitab Al-Durar al-Lawâmi‘ fi Sharh Jami’ al-Jawami‘; Syekh Ahmad Ismâ‘îl Al-kûrâni, yang telah menorehkan jejaknya dengan tinta keberanian dan dedikasi.
Beliau dikenal sebagai sosok yang sederhana, namun di dalam dirinya menyimpan sosok yang mampu menginspirasi jutaan orang melalui karya dan perjuangannya. Sejak masa kecil yang penuh tantangan, beliau telah menunjukkan semangat juang yang luar biasa, mendorong dirinya untuk terus belajar dan berkarya, meskipun berbagai rintangan menghadang.
Tulisan singkat ini akan mengungkapkan siapa sebenarnya beliau, dari mana beliau berasal, kepada siapa beliau belajar, dan siapa saja yang beliau ajari serta karangan-karangan beliau yang menjadi tendensi bagi umat jagat raya ini.
Nama, nasab dan kelahiran
Nama lengkap beliau adalah Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl bin Usmân bin Ahmad bin Rasyîd bin Ibrahim as-Syahrazuri al-Hamdani at-Tibrizi al-Kurani al-Qahiri al-Rûmi.[1] Diantara gelarnya adalah Shihab al-Din (bintang agama), Sharaf al–Din (kemulyaan agama) dan masih banyak lagi sebutan atau gelar yang beliau miliki.[2]
Beliau lahir pada tahun delapan ratus tiga belas Hijriyah (813 H). Ada juga yang berpendapat bahwa beliau lahir pada tanggal 13 bulan Rabiulawal pada tahun 809 H di Syahrazur. Dan kelahirannya berada di desa Kuran,[3] salah satu desa di daerah Asfarayin yang termasuk kawasan Nishapur.
Guru-gurunya
Diantara guru-guru beliau sebagai berikut:
- Al-Qazwîni al-Baghdadi
- ‘Ala ad-Din al-Bukhâri
- Az-Zarkasyi
- Al-Hâfidz Ibnu Hajar
- Al-Qalqashandi
baca juga: Menanggapi Problematika Bidah
Murid-muridnya
Diantaranya sebagai berikut:
- Muhammad Khan bin Murad Khan bin Muhammad Khan bin Bayazid Khan bin Orkhan bin Usmân al-Ghâzi
- Al-Maqrîzi
- Ibnu al-Lijam
- Muhyiddin al-Ajami
Karya-karyanya
Shihab al-Din al-Kurani turut serta membekali Perpustakaan Islam dengan karya-karyanya yang bermanfaat di dalam berbagai bidang karya, sebagaimana berikut:
- Hashiyat al-Murassyah ala al-Muwashah, sebuah syarah dari kitab al-Khabisi ala al-Kafiya fi al-Nahwi lil Imâm Ibnu al-Hajib.
- Al-Durar Al-Lawâmi‘ fi Sharh Jâmi’ Al-Jawâmi‘.
- Daf‘ul Khitâm fi Mauqifi Hamzah wa Hisyam.
- As-Syafiyah fi al-‘Urûdh
- Ghâyat al-Amâni fi Tafsîr al-Kalâm al-Rabbâni
- Qasidat Madh li al-Nabi
- Qasidat fi Madh al-Sulton Muhammad bin Murad Khan
- Kasyf al-Asror
- Al-Kautsar al-Jâri ala Riyâd al-Bukhâri
- Al-Lawami’ al-Ghurar fi Syarh al-Fawâid al-Durar
Wafat
Ahli sejarah masih berbeda pendapat mengenai kapan beliau wafat. Menurut al-Imam al-Suyuthi dalam Nadzam al-Uqayan mengatakan bahwa beliau wafat pada tahun 894 H[4]. Ada yang berpendapat bahwa beliau wafat pada tahun 892 H sebagaimana yang dikatakan oleh al-Zirkili dalam al-A’lamnya.[5]
Ach. Ubaidullah | Annajahsidogiri.id
[1] Kuhalah, Umar Ridha, Mu’jam al-Muallifin, Dar al-Ihya’ Turats al-Arabi, Beirut, juz. 1, hal. 166.
[2] Al-Zirkili, Khairuddin, al-A’lam, Dar al-Ilmi, juz. 1, hal. 97.
[3] Al-Humawi, Yaqut, Mu’jam al-Buldan, Dar al-Shadir, Beirut, juz. 4, hal. 489.
[4] As-Suyuthi, Jalaluddin, Nadzom al-Uqayan, al-Maktabah al-Ilmiyah, Beirut, hal. 39.
[5] Al-Zirkili, Khoiruddin, al-A’lam, Dar al-Ilmi, juz. 1, hal. 97.