Salah satu teologi pokok dalam kristen adalah mereka meyakini bahwa Nabi Isa AS telah wafat mengorbankan dirinya untuk para umatnya dengan rela mati disalib oleh pasukan kerajaan Romawi sebagai penebus dosa atas mereka.
Padahal fakta sebenarnya, orang yang disalib pasukan Romawi ketika itu bukanlah Nabi Isa AS melainkan seorang hawari munafik yang oleh Allahﷻ serupakan dengan Nabi Isa AS. Sedangkan Nabi Isa AS diangkat ke langit berada di sisi-Nya, dan akan diturunkan kelak menjelang hari Kiamat. Sebagaimana nash berikut:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ ۚ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا. بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا[1]
Artinya: “Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masîh, Isa putra Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(QS. an-Nisa’ {4}: 158)
Baca Juga: Memahami Makna Rahmatan lil Alamin Dengan Benar
Banyak dalam nash al-Quran dan hadis yang menunjukan akan turunnya Nabi Isa AS menjelang hari Kiamat, di antaranya:
وَاِنَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ٦١
“Sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kamu ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah (petunjuk)-Ku. Ini adalah jalan yang lurus”(QS. As-Zukhruf {}: 61)
والَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ ، لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً ، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ ، وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ ، حَتَّى تَكُونَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا » . ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا )
“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin Maryam akan turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti), harta semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada yang menerima harta itu lagi (sebagai sedekah), dan sujud seseorang lebih disukai daripada dunia dan seisinya.” Abu Hurairah lalu mengatakan, “Bacalah jika kalian suka: (“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka).” (QS. An Nisa’: 159)”[2]
Mengenai hadis tentang turunnya Nabi Isa AS menjelang Kiamat, sejumlah ulama menyatakan hadis tersebut tergolong hadits yang mutawatir yang berkonskuensi wajib untuk diimani. Di antaranya adalah Ibn katsir[3], as-Safarini[4] dan al-Kasmiri[5].
Baca Juga: Kontradiksi Imam Mahdi Versi Syiah dengan Ahlusunnah
Kapankah Nabi Isa turun
Terkait waktu turunya Nabi Isa AS, hal itu terjadi ketika hendak didirikanya Shalat Subuh[6] setelah kemunculan Imam Mahdi. Pada saat itu Imam Mahdi hendak melaksanakan shalat berjamaah bersama kaum muslimin. Tapi karena kedatangan Nabi isa AS, Imam Mahdi menawarkan beliau untuk menjadi imam namun Nabi Isa tidak berkenan dan mempersilahkan Imam Mahdi saja untuk menjadi imam karena dialah pemimpin pada saat itu sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, bahwasanya Rasulullahﷺ bersabda:
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُوْنَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، قَالَ: فَيَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ عَليهِ السَّلام فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمْ: تَعَالَ صَلِّ لَنَا فَيَقُوْلُ: لاَ، إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ، تَكْرِمَةَ اللهِ هَذِهِ اْلأُمَّةَ.
“Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang berperang demi membela kebenaran sampai hari Kiamat.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka kemudian turun Nabi ‘Isa bin Maryam Alaihissallam, kemudian pemimpin golongan yang berperang tersebut berkata kepada Nabi ‘Isa: ‘Kemarilah, shalatlah mengimami kami.’ Kemudian Nabi ‘Isa menjawab: ‘Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin atas sebagian yang lain, sebagai penghormatan bagi umat ini[7].
Jadi dapat disimpulkan, bahwa teologi Kristen mengenai kematian Nabi Isa yang dibunuh oleh pasukan Romawi tidak dapat dibenarkan. Sebab yang dibunuh orang Romawi bukanlah Nabi Isa melainkan seorang hawari munafik yang Allahﷻ serupakan dengan Nabi Isa. sedangkan Nabi Isa Allahﷻ angkat ke langit dan akan kembali diturunkan nanti menjelang Kiamat sebagaimana yang terdapat dalam nash Al-Qur’an dan hadits. Wallahu alam.
Muhammad Aminulloh | annajahsidogiri.id
.
[2] HR. Bukhari no. 3448 dan Muslim no. 155.
[3] An-Nihâyah fil- Fitan wal Malâhim hal. 22.
[4] Lawami’ul anwa’ al-Bahiyah, juz.11 hal. 94-95
[5] At-Tashrih bima Tawatara fi-nuzulil masih hal.91-271
[6] Tafsir ibn Katsir, juz.1 hal.556 cet dar alkutub al islamiyah
[7] HR. Muslim no. 156 (247)