AnnajahSidogiri.id
No Result
View All Result
Minggu, Mei 11, 2025
  • Login
  • Terbaru
  • Aktual
    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (2/2)

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (2/2)

    Meluruskan Makna Pasrah dalam Paham Pluralisme

    Meluruskan Makna Pasrah dalam Paham Pluralisme

    Buletin Tauiyah 297

    Buletin Tauiyah 297

    Akidah dalam Dinamika: Memahami Perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah

    Akidah dalam Dinamika: Memahami Perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah

    Legalitas Manakib

    Legalitas Manakib

    Buletin Tauiyah 291

    Buletin Tauiyah 291

  • Aswaja
    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Sayidina Abu Bakar tidak Rasional?

    Sayidina Abu Bakar tidak Rasional?

    Bangsa Perusak: Ya’juj & Ma’juj

    Bangsa Perusak: Ya’juj & Ma’juj

    Perbedaan antara Sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah dalam Akidah Islam

    Perbedaan antara Sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah dalam Akidah Islam

    Antara Mati dan Hidup Kembali?

    Antara Mati dan Hidup Kembali?

    Ahlusunnah wal Jamaah sebagai Manhajul Fikri dalam Islam

    Ahlusunnah wal Jamaah sebagai Manhajul Fikri dalam Islam

    Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ; Rahmatan-Lil ’Alamin

    Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ; Rahmatan-Lil ’Alamin

    Akidah dalam Dinamika: Memahami Perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah

    Akidah dalam Dinamika: Memahami Perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah

    Mungkinkah Manusia Menjadi Penjaga Neraka?

    Mungkinkah Manusia Menjadi Penjaga Neraka?

  • Wahabi
    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Tradisi Mitoni: Mengupas Legalitas

    Tradisi Mitoni: Mengupas Legalitas

    Kesunahan Selametan Haji

    Kesunahan Selametan Haji

    Eksistensi Tuhan Menurut Ahlusunnah & Fir’aun

    Eksistensi Tuhan Menurut Ahlusunnah & Fir’aun

    Hukum Mengucapkan “Apa Kata yang di Atas”

    Hukum Mengucapkan “Apa Kata yang di Atas”

    Polemik Tradisi 40 Harian

    Polemik Tradisi 40 Harian

    Benang Merah Antara Khawarij dan Wahabi #1

    Benang Merah Antara Khawarij dan Wahabi #1

    Ketika Maulid Nabi Dipertanyakan

    Ketika Maulid Nabi Dipertanyakan

    Menanggapi Problematika Bidah

    Menanggapi Problematika Bidah

  • Liberal
    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

    Relevansi yang Tidak Menyimpang

    Relevansi yang Tidak Menyimpang

    Akidah Islam: Doktrinal atau Ilmiah? (2) 

    Akidah Islam: Doktrinal atau Ilmiah? (2) 

  • Syiah
    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

    Syiah dan Konsep Syafaat

    Syiah dan Konsep Syafaat

    Syiah; bukan Sekadar Ideologi tapi juga Agresi

    Syiah; bukan Sekadar Ideologi tapi juga Agresi

    Mengenal Mushaf Fatimah

    Mengenal Mushaf Fatimah

    Memahami Maksud Ayatut-Tathir

    Memahami Maksud Ayatut-Tathir

    Syiah Pelopor Ajaran Rasisme

    Syiah Pelopor Ajaran Rasisme

    Tragedi Kelam Hajar Aswad; Kisah Syiah Qaramithah yang Merenggut Kekudusan Batu Suci

    Tragedi Kelam Hajar Aswad; Kisah Syiah Qaramithah yang Merenggut Kekudusan Batu Suci

  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
    • Buletin Tauiyah
    • e-book
    • Firqah
    • Kajian Kitab Kiai
    • Kolom
    • Konsultasi
      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

      Asmaul-Husna: Apakah Cuma Sembilan Puluh Sembilan Nama?

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Siapa Iblis Itu?

      Siapa Iblis Itu?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

    • Resensi
    • Tokoh
      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Saad al-Din at-Taftazani

      Saad al-Din at-Taftazani

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Baghawi

      Al-Imam Al-Baghawi

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Maimuniyyah Gagal Paham

      Syekh Abdul Hâmid bin Muhammad Alî Quds

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

    • Wawancara
  • Video
AnnajahSidogiri.id
  • Terbaru
  • Aktual
    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Murjiah: Sekte Pemberi Harapan Palsu

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Nabi Ibrahim Enggan Berdoa?

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

    Keluarnya Dabbah Sebagai Tanda Kiamat

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (2/2)

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (2/2)

    Meluruskan Makna Pasrah dalam Paham Pluralisme

    Meluruskan Makna Pasrah dalam Paham Pluralisme

    Buletin Tauiyah 297

    Buletin Tauiyah 297

    Akidah dalam Dinamika: Memahami Perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah

    Akidah dalam Dinamika: Memahami Perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah

    Legalitas Manakib

    Legalitas Manakib

    Buletin Tauiyah 291

    Buletin Tauiyah 291

  • Aswaja
    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Sayidina Abu Bakar tidak Rasional?

    Sayidina Abu Bakar tidak Rasional?

    Bangsa Perusak: Ya’juj & Ma’juj

    Bangsa Perusak: Ya’juj & Ma’juj

    Perbedaan antara Sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah dalam Akidah Islam

    Perbedaan antara Sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah dalam Akidah Islam

    Antara Mati dan Hidup Kembali?

    Antara Mati dan Hidup Kembali?

    Ahlusunnah wal Jamaah sebagai Manhajul Fikri dalam Islam

    Ahlusunnah wal Jamaah sebagai Manhajul Fikri dalam Islam

    Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ; Rahmatan-Lil ’Alamin

    Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ; Rahmatan-Lil ’Alamin

    Akidah dalam Dinamika: Memahami Perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah

    Akidah dalam Dinamika: Memahami Perbedaan antara Asy’ariyah dan Maturidiyah

    Mungkinkah Manusia Menjadi Penjaga Neraka?

    Mungkinkah Manusia Menjadi Penjaga Neraka?

  • Wahabi
    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Merayakan Ulang Tahun Bidah (?)

    Tradisi Mitoni: Mengupas Legalitas

    Tradisi Mitoni: Mengupas Legalitas

    Kesunahan Selametan Haji

    Kesunahan Selametan Haji

    Eksistensi Tuhan Menurut Ahlusunnah & Fir’aun

    Eksistensi Tuhan Menurut Ahlusunnah & Fir’aun

    Hukum Mengucapkan “Apa Kata yang di Atas”

    Hukum Mengucapkan “Apa Kata yang di Atas”

    Polemik Tradisi 40 Harian

    Polemik Tradisi 40 Harian

    Benang Merah Antara Khawarij dan Wahabi #1

    Benang Merah Antara Khawarij dan Wahabi #1

    Ketika Maulid Nabi Dipertanyakan

    Ketika Maulid Nabi Dipertanyakan

    Menanggapi Problematika Bidah

    Menanggapi Problematika Bidah

  • Liberal
    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Mengurai Tuduhan Al-Quran Pluralisme

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Memahami Apa Itu Ilmiah?

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Keberadaan Allah Bisa Dirasionalkan (1/2)

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Gatal-Gatal Selamat Natal

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Jihad dalam Islam: Antara Perang dan Dakwah

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Menelaah Hikmah dan Keadilan Qisas dalam Islam

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

    Tuduhan Palsu Kaum Liberal

    Relevansi yang Tidak Menyimpang

    Relevansi yang Tidak Menyimpang

    Akidah Islam: Doktrinal atau Ilmiah? (2) 

    Akidah Islam: Doktrinal atau Ilmiah? (2) 

  • Syiah
    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Tinjauan Kritis Akidah Pokok Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    Hari ‘Asyura dalam Tradisi Komunitas Syiah

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

    PELEGALAN NIKAH MUT’AH BERBAU PROSTITUSI

    Syiah dan Konsep Syafaat

    Syiah dan Konsep Syafaat

    Syiah; bukan Sekadar Ideologi tapi juga Agresi

    Syiah; bukan Sekadar Ideologi tapi juga Agresi

    Mengenal Mushaf Fatimah

    Mengenal Mushaf Fatimah

    Memahami Maksud Ayatut-Tathir

    Memahami Maksud Ayatut-Tathir

    Syiah Pelopor Ajaran Rasisme

    Syiah Pelopor Ajaran Rasisme

    Tragedi Kelam Hajar Aswad; Kisah Syiah Qaramithah yang Merenggut Kekudusan Batu Suci

    Tragedi Kelam Hajar Aswad; Kisah Syiah Qaramithah yang Merenggut Kekudusan Batu Suci

  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
    • Buletin Tauiyah
    • e-book
    • Firqah
    • Kajian Kitab Kiai
    • Kolom
    • Konsultasi
      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Jahmiyyah; Sekte Pengingkar Asma Allah

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#3)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

       Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#2)

      Asmaul-Husna: Apakah Cuma Sembilan Puluh Sembilan Nama?

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Takdir Dan Pertanyaan-Pertanyaan Membingungkan (#1)

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Jangan Katakan Al-Quran Makhluk !

      Siapa Iblis Itu?

      Siapa Iblis Itu?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Mengapa Tahlilan Hingga 7 Hari?

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

      Hikmah di Balik Menabur Bunga di Atas Kuburan

    • Resensi
    • Tokoh
      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Ahmad Bin Hanbal: Amir al-Mukminin al-Hadis

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Mutiara Pembela Ahlusunnah dari Kota Mekah

      Saad al-Din at-Taftazani

      Saad al-Din at-Taftazani

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Syekh Muhammad bin Umar Al-Hadhrami

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Ghazali

      Al-Imam Al-Baghawi

      Al-Imam Al-Baghawi

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Syekh Ahmad bin Ismâ‘îl Al-kûrâni

      Maimuniyyah Gagal Paham

      Syekh Abdul Hâmid bin Muhammad Alî Quds

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

      Al-Imam Ibnu ‘Ajibah

    • Wawancara
  • Video
No Result
View All Result
AnnajahSidogiri.id
  • Terbaru
  • Aktual
  • Aswaja
  • Wahabi
  • Liberal
  • Syiah
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
  • Video

Telisik Prisma Berpikir Teologi Imam Al-Asy’ari (Bagian II)

Ahmad Ilham Zamzami by Ahmad Ilham Zamzami
20 Mei 2021
in Aswaja, Liberal
Reading Time: 5 mins read
A A
0
Telisik Teologi Imam Al-Asyari
159
SHARES
2k
VIEWS
Bagikan di FBBagikan di TwitterBagikan di WABagikan di Telegram

Lalu bagimanakah al-Asy’ari mengejewantahkan paradigma teologinya? Mula-mula yang perlu diketahui bagi siapapun yang ingin mendalami teologi Asy’arian, memahami prisma berpikir al-Asy’ari dalam mengkonstruksi pengetahuan dan perangkatnya hingga mencapai kebenaran hakiki dalam berakidah. Defenisi ilmu atau pengetahuan oleh al-Asy’ari dideskripsikan sebagai: “Sesuatu yang dengannya orang yang tahu dapat mengetahui sesuatu yang diketahui.”

Baca Juga: Telisik Prisma Berpikir Teologi Imam Al-Asy’ari (Bagian I)

Dalam artian orang yang mengetahui suatu hal tidak mungkin disebut dengan orang yang tahu, melainkan melalui jalur di luar dirinya, yaitu ilmu. Sebab bagi al-Asy’ari sifat tahu merupakan sumber bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu. Sebagaimana sifat kuasa adalah titik awal bagi orang untuk disebut sebagai orang yang berkuasa. Dalam arti lain kedua sifat tersebut menjadi penyebab seseorang bisa memiliki salah satu dua sifat tadi. Berbeda dengan Muktazilah yang mendefinisikannya dengan. “Meyakini sesuatu sesuai dengan hakikat yang ada dalam sesuatu tersebut, yang disertai ketetapan hati atas apa yang diyakini.”[1]

Al-Asy’ari mengkritik redaksi yang seperti ini, sebab tidak menafikan makna yang tidak sejalan dengan kata “mengetahui”. Semisal keyakinan seorang mukalid akan kebaharuan alam semesta, dia meyakini kebenarannya, hanya saja tidak mengetahui proses nalar terjadinya kesimpulan bahwa ala semesta itu baharu. Sehingga defenisi Muktazilah kurang tepat.[2]

Cakupan kata “mengetahui” bagi al-Asy’ari tidak terbatas pada pengetahuan yang dihasilkan dari olah pikir, tapi juga mengarah pada induksi yang diperoleh dari pengamatan panca indera (idrâk, red). Karena demikian, konklusi yang berasal dari penggunaan panca indera juga bisa disebut dengan mengetahui juga. Namun pendapat al-Asy’ari yang ini tidak dibenarkan oleh al-Imam Abu Bakar Ibn Furak (w. 406 H), dia memilih pendapat al-Asy’ari yang ada dalam karyanya yang lain. Kesimpulan Ibn Furak adalah diksi “mengetahui” tidak sepadan dengan maknanya idrâk,[3] sebab idrâk ialah pengetahuan yang diperoleh bukan dari premis berpikir. Oleh karenanya diksi tersebut hanya diperuntukan bagi segala sesuatu yang menjadi objek inderawi. Dengan pengertian yang seperti ini, maka objek yang diperhatikan dalam ‘ilm (mengetahui, red) dan idrâk itu berbeda. Jika ‘ilm bertaut kelindan dengan segala sesuatu yang dapat diindra maupun tidak, maka idrâk hanya tertentu pada sesuatu yang bersifat kasat mata.[4]

Nah untuk mencapai kebenaran yang definitif, al-Asy’ari mengklasifikasi instrumen pengetahun menjadi tiga macam, yaitu pengetahuan indrawi atau eksperimental; informasi yang valid; dan nalar logis. Pengetahuan eksperimental hanya bisa dilakukan oleh panca indera, baik indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba. Kegunaan lima indera barusan juga disesuaikan dengan struktur objek yang sama dengan panca indera.[5]

Untuk pengetahuan yang berdasarkan informasi valid bisa digunakan ketika terbatasnya informasi yang diperoleh dari panca indra atau nalar logika. al-Asy’ari memberikan cacatan bahwa dalam menerima suatu informasi, informan tidak disyaratkan harus memiliki klasifikasi kredibelitas tertentu, hal terpenting penerima informasi tersebut meyakini kebenaran apa yang telah ia terima. Sebagaimana seorang mukalid yang mendengarkan pelajaran dari gurunya bahwa dunia itu tidak kekal. Maka jika dia menerimanya tanpa ada keraguan, maka keterangan gurunya adalah pengetahuan bagi dirinya, begitu juga jika sebaliknya.[6]

Sedangkan nalar logika yang dimaksud oleh al-Asy’ari adalah, “Berpikir, menganalisa, dan menganalogikan dengan (format) silogisme. Dan mengilustrasikan sesuatu yang tidak kasat mata dengan yang kasat mata, jika keduanya memiliki kesamaan makna dan ilat.” Berdasarkan defenisi ini, al-`istidlâl al-‘aqlî dibangun atas konstruksi silogisme dengan pendekatan logika yang bisa menghadirkan suatu pengetahuan pada hal yang belum diketahui sebelumnya. Poin yang menjadi fokus pembahasan al-Asy’ari dalam hujah logis ialah qiyâs al-ghayb ‘alâ asy-syâhid (ilustrasi sesuatu yang tidak kasat mata dengan hal indrawi, red). Namun analogi atau ilustrasi ini tidak dikhususukan bagi hal yang tidak kasat mata saja, tapi berbentuk universal yang mencakup segala sesuatu yang tidak diketahui. Jadi diksi al-ghayb lebih diarahkan pada sesuatu yang tidak diketahui dan asy-syâhid pada sesuatu yang diketahui.[7]

Syarat mengaplikasikan metode ini kesamaan ilat atau kausalitas antara keduanya, agar ilustrasi ini bisa benar dan tepat sasaran. Di antara contohnya adalah proses terjadinya gerakan dan pengetahuan pada orang yang bergerak atau yang mengetahui, kemudian divisualisasikan proses tersebut di alam pikiran dengan sesuatu yang tidak dilihatnya, yang juga mengalami kejadian yang sama dengan di atas.[8]

Namun al-Asy’ari memberikan catatan, bahwa dalam analogi ini tidak serta merta mencari padanan ilat dari yang dilihatnya, lalu menyimpulkan bahwa proses ini juga sama dengan yang terjadi pada Allah Swt. yang gaib. Sebab jika seperti itu, maka akan berimplikasi bahwa apa yang dilakukan oleh Allah Swt. prosesnya sama dengan makhluknya. Tentu konklusi yang seperti ini ditolaknya oleh al-Asy’ari, karena Zat dan Sifat Allah Swt. itu berbeda dengan seluruh makhluk-Nya. Thus, untuk menghindari persepsi yang seperti tadi, al-Asy’ari hanya mencukupkan—jika berkaitan dengan Sifat Allah Swt.—pada hasil atau hikmah maha karya dari Sifat-sifat Allah Swt.[9]

Baca Juga: Epistemologi dan Legalitas Diskursus Kalam #1

Kesimpulan akhir dari kerangka berpikir al-Asy’ari, adalah mengoptimalkan tiga instrumen barusan dalam menggapai esensi kesahihan dalam berakidah dan berpengatahuan. Konklusi pengetahuan yang dicapai melalui panca indera memang bersifat parsial, tetapi bisa disempurnakan oleh nilai-nilai rasionalitas yang komprehensif. Hanya saja untuk bisa mencapai kebenaran yang paripurna, diperlukan wahyu ilahi sebagai jalan terakhir untuk mencapai hakikat yang defenitif. Sebab bagaimanapun seorang manusia mendayagunakan akalnya, ia tetap terbatas dan tidak bisa menyingkap hakikat segala sesuatu. Untuk itu syariat yang bersifat ilahi adalah sumber dari terbentuknya hukum-hukum taklif bagi manusia dan akal tidak memiliki peran di dalamnya. Ia hanya bisa memberi pendekatan hikmah dibalik hukum taklif tersebut.[10]

Ahmad Ilham Zamzami | Annajahsidogiri.id


[1] Al-Qadli Abdul Jabbar bin Ahmad, al-Mughnî, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2011, vol. v, hlm. 36.

[2] Syaikhul Azhar Ahmad at-Thayyib, Nazhârât fî Fikr al-`Imam al-`Asy’arî, Kairo: Dar al-Qudz al-Arabi, 2016, hlm. 26-27.

[3] Penulis sementara belum mendapati padanan makna yang tepat dalam Bahasa Indonesia, untuk diksi “idrâk” yang dimaksud oleh al-Asy’ari. Dalam terjemah berbahasa Indonesia idrâk diartikan dengan mengetahui, memahami, dan mengenal. Sedangkan idrâk dalam perspektif al-Asy’ari yang kedua adalah induksi yang diperoleh dari pengetahuan indrai.

[4] Op. Cit, Nazhârât fî Fikr al-`Imam al-`Asy’arî, hlm. 31.

[5] Ibid, hlm. 48.

[6] Ibid, hlm. 50-51.

[7] Ibid, hlm. 53-54.

[8] Ibid, hlm. 55 dan 57.

[9] Ibid, hlm. 57-58.

[10] Ibid, hlm. 77-78.

Previous Post

Telisik Prisma Berpikir Teologi Imam Al-Asy’ari (Bagian I)

Next Post

Telisik Prisma Berpikir Teologi Imam Al-Asy’ari (Bagian III/Selesai)

Ahmad Ilham Zamzami

Ahmad Ilham Zamzami

Peneliti Annajah Center Sidogiri, Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Usuludin, Dept. Akidah & Filsafat, Universitas Al-Azhar, Mesir, Direktur Kajian Teologi PCINU Mesir

Next Post
Telisik Prisma Berpikir Teologi Imam Al-Asy'ari

Telisik Prisma Berpikir Teologi Imam Al-Asy’ari (Bagian III/Selesai)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Aktual
  • Aswaja
  • Buletin Tauiyah
  • e-book
  • Firqah
  • Kajian
  • Kajian Kitab Kiai
  • Kolom
  • Konsultasi
  • Liberal
  • Publikasi
  • Resensi
  • Serial Akidah Awam
  • Syiah
  • Tokoh
  • Wahabi
  • Wawancara

© 2012-2025 AnnajahSidogiri.ID - design theme by Tim Media ACS.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Aktual
  • Aswaja
  • Wahabi
  • Liberal
  • Syiah
  • Serial Akidah Awam
  • Publikasi
    • Buletin Tauiyah
    • e-book
    • Firqah
    • Kajian Kitab Kiai
    • Kolom
    • Konsultasi
    • Resensi
    • Tokoh
    • Wawancara
  • Video

© 2012-2025 AnnajahSidogiri.ID - design theme by Tim Media ACS.