Keluarga Nabi adalah istri dan kerabat beliau, baik paman atau keluarga yang lain, namun ada sebagian ulama yang mempersempit tentang pemahaman keluarga Nabi, yaitu anak keturunan dari Sayyidah Fatimah dan istri-istri beliau, seperti Sayyidina Hasan, Husain dan keturunannya, sedangkan Sayidina Ali termasuk dari keluarga Nabi dari jalur mu’asyaroh, sebagaimana yang diungkapkan oleh Imam ar–Razi.
Baca Juga: Kritik Konsep Ahli Bait dalam Pandangan Syiah
Seringkali di akhir-akhir ini, kita mendengar kata-kata tidak pantas yang dilontarkan kepada keluarga Nabi. Hal ini sangat tidak patut sekali, karena pada saat sholat kita mendoakan keluarga Nabi tetapi sehabis sholat kita menghinanya. Mencintai keluarga nabi adalah sebuah kewajiban bagi kita.
Adapun dalil-dalil nas yang menjelaskan tentang kemuliyaan keluarga Nabi, salah satunya ialah dalam surat asy-Syuara Ayat 23
قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى
Artinya;“Katakanlah Aku tidak meminta kepadamu sesuatu apapun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam keluargaku.”
Ayat tersebut menceritakan wajibnya mencintai kerabat Nabi, dan mencintai Nabi r adalah lebih utama.
Sahabat Ibnu Abbas t meriwayatkan, ketika ayat di atas turun, para sahabat bertanya kepada Nabi r mengenai siapakah yang wajib dicintai?. Nabi menjawab,”Fatimah dan anaknya”.
Sedangkan dalam hadis disebutkan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :لا يؤمن عبد حتى اكون احب اليه من نفسه و تكون عترتي احب اليه من عترته
Rasulullah r bersabda; “ Tidaklah sempurna keimanan seseorang hingga aku lebih dia cintai dari pada dirinya sendiri dan keluargaku lebih dia cintai dari pada keluarganya sendiri.”(HR, al-Baihaqi). Dari dalil-dalil diatas kita bisa mengambil kesimpulan betapa mulianya keluarga Nabi r. Yang wajib kita mulyakan dan kita utamakan.
Dalam hal ini juga Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i seorang ulama’ mujtahid mutlak berkata dalam salahsatu Syairnya:
يا ال بيت رسول الله حبكم فرض من الله في القران انزله
يكفيكم من عظيم الفخر انكم من لم يصل عليكم لا صلاة لهز
‘’Wahai keluarga Rasulullah r, mencintaimu adalah sebuah kewajiban dari Allah I yang tertera dalam al-Qur’an. cukuplah kebanggaan yang agung bagimu orang yang tidak bersholawat atasmu tidak akan sah salatnya.”
Sungguh mulia akhlak Imam Syafi’i terhadap keluarga Nabi, ulama yang ijtihadnya diikuti oleh mayoritas penduduk Nusantara, oleh karenanya sungguh tidak pantas bagi kita yang ilmunya jauh lebih rendah dan sebagai pengikut Imam Syafi’i dalam fikih jika tidak menghormati keluarga Nabi.
Marilah kita buktikan rasa cinta kita kepada keluarga Nabi dengan menghormati bukan mencaci maki. Orang yang cinta akan mengikuti apa yang dikatakan oleh yang dicintainya. Wallahu a’lam
Nur Kholis Muhsin | Annajahsidogiri.id